Korban Kebakaran di Cideng Minta Pemerintah Bantu Dirikan Rumahnya

Minggu 08 Nov 2020, 16:45 WIB
Korban kebakaran di pinggir rel Jalan Tanjung Selor, Cideng, mengungsi di gedung SMP PGRI 32 Jakarta. (deny)

Korban kebakaran di pinggir rel Jalan Tanjung Selor, Cideng, mengungsi di gedung SMP PGRI 32 Jakarta. (deny)

JAKARTA - Sebanyak 81 jiwa korban kebakaran di Jalan Tanjung Selor, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, ditampung di gedung SMP PGRI dan SDN Duri Pulo. 

Sebagian besar korban terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya luluh lantah di amuk si 'jago merah'. Mereka pun berharap, dapat kembali membangun rumahnya tersebut.  Mereka minta pemerintah membantu mendirikan kembali rumahnya.

"Kalau harapan keingin bisa bangun rumah lagi, biar nggak terus-terusan tinggal di tempat pengungsian kayak begini," ucap Elvis (52), salah satu korban kebakaran di tempat penampungan, Minggu (8/11/2020). 

Menurut pria yang telah 28 tahun tinggal di lokasi tersebut, untuk bantuan seperti logistik dan pakaian dari pemerintah memang sudah terpenuhi dengan baik di lokasi penampungan korban kebakaran. 

"Bantuan logistik cukup, cuma kita minta ke pemerintah dibantu bangunin tempat tinggal lagi. Nggak harus full jadi, minimal kondisinya saja yang di bangun nggak apa-apa," imbuhnya. 

Keinginan serupa juga diutarakan Muhtaron (63), korban kebakaran lainnya. Kebakaran pada Sabtu (7/11/2020) petang, mengakibatkan rumah yang ditinggalkanya sejak tahun 1965 tersebut ludes.

"Minimal bantu material-material bangunannya buat mendirikan rumah lagi Pak, karena kondisi ekonomi sulit kayak begini kita beli pakai apa. Untuk makan sehari-hari saja kan sudah sulit," ungkapnya. 

Ditambahkannya, meski tinggal di pinggir rel kereta api, namun sebagian besar korban merupakan warga Jakarta dan telah memiliki KTP DKI. 

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Jalan Tanjung Selor, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020) sekitar pukul 17:45 WIB.  Akibat kejadian, puluhan warga kehilangan tempat tinggal dan mengungsi.

Lurah Cideng, Agus mengatakan, sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 81 orang mengungsi. Korban mengungsi ditampung di SDN Duri Pulo, dan SMP PGRI 32 Jakarta, Tak jauh dari tempat kejadian. (deny/win)

Berita Terkait
News Update