Merapi Level Siaga, Sebanyak 607 Warga Kabupaten Magelang Diungsikan

Sabtu 07 Nov 2020, 08:08 WIB
Warga yang diungsikan akibat status Gunung Merapi Naik Level Siaga. (ist)

Warga yang diungsikan akibat status Gunung Merapi Naik Level Siaga. (ist)

JAKARTA – Sebanyak 607 warga yang termasuk dalam kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas, dievakuasi menyusul  status Gunung Merapi dinaikkan ke level Siaga, Jumat (6/11/2020)

Adapun keseluruhan warga yang dievakuasi tersebut berasal dari tiga desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yakni Desa Krinjing, Desa Paten dan Desa Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,  Jumat malam (6/11), laporan sementara, warga kelompok rentan yang berasal dari Desa Krinjing dievakuasi di Balai Desa Krinjing menggunakan mobil bak terbuka dan kendaraan pendukung lainnya.

Baca juga: BPPTKG :Status Aktivitas Gunung Merapi Naik Level III, Aktivitas Wisata Diminta Dihentikan

Mengutip keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang,  Raditya mengatakan, adapun rincian warga Desa Krinjing yang diungsikan adalah 42 balita, 36 lansia, 3 ibu hamil, 41 ibu menyusui dan 2 disabilitas sehingga totalnya adalah 124 warga.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Magelang juga telah mendistribusikan logistik ke beberapa desa yang menjadi titik pengungsian seperti Desa Mertoyudan, Desa Banyurojo dan Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

Selain itu, BPBD Kabupaten Magelang bersama tim gabungan seperti PMI, Basarnas, Pemerintah Desa, Forkopimcam, Damkar, Dinas Sosial, TNI, Polri, relawan dan komponen terkait juga mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi para pengungsi.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Abu Vulkanik Siram Beberapa Desa di Yogyakarta

Dalam rangka menangani para pengungsi sekaligus mencegah adanya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, Dinas Kesehatan setempat melakukan pengecekan suhu tubuh dan mewajibkan seluruh warga untuk menjalani tes cepat (rapid test) serta mendata seluruh kondisi kesehatan.

Apabila terdapat warga yang reaktif, maka akan dirujuk di Rumah Sakit (RS) rujukan untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

"Warga (pengungsi) kita tes pakai rapid test. yang reaktif kita langsung rujuk ke rumah sakit. Di sana (RS rujukan) nanti kita swab,” ujar Bupati Kabupaten Magelang Zaenal Arifin, Jumat (6/11).

News Update