JEMBER - Mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia menggagas program Agro-Solution, berupa pemanfaatan kawasan pertanian dengan konsep aliansi kemitraan berkelanjutan, bekerja sama dengan pemerintah dan stakeholders multi pihak.
Hal itu ditandai kegiatan Pencanangan Program Agro-Solution Pupuk Indonesia Group serta Panen dan Penanaman Padi Program Agro Solution di Jember oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, Kamis (5/11/2020).
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Agro Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan, serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan berbasis pada triple bottom line 3P (people, planet dan profit).
“Kerja sama ini turut melibatkan sejumlah pihak, seperti perbankan, asuransi pertanian hingga offtaker, guna mendukung produktivitas pertanian dengan peningkatan hasil yang lebih siginifikan,” terang Rahmad.
Baca juga: Optimalkan CSR Tangani Covid-19, Pupuk Kaltim Raih Best of The Best Nusantara CSR Awards 2020
Program Agro Solution, menurut Rahmad, digagas melihat 3 keterbatasan akses petani, yang menyebabkan produktivitas dan kesejahteraan petani terbatas, yaitu akses pasar, akses finansial dan akses teknologi.
Dari program ini, petani tak hanya mendapat modal untuk mendapatkan bibit, pupuk dan pestisida saja, tapi juga asuransi sebagai antisipasi kerugian saat gagal panen. “Begitu pula penjualan hasil produksi, juga difasilitasi kepada offtaker dengan harga lebih tinggi dari skema harga pasar,” terang Rahmad.
175 Petani
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, program Agro-Solution telah diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Gorontalo, dengan komoditi padi, jagung dan singkong, di lahan seluas 1,427 hektar.
Di Kabupaten Jember, program Agro-Solution diikuti oleh 175 petani dengan total luas lahan 242,4 hektar, di 15 kecamatan, yaitu Ajung, Balung, Bangsalsari, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Puger, Rambipuji, Semboro, Silo, Sukowono, Sumberjambe, Tanggul, Wuluhan dan Ambulu.
Program Agro-Solution terbukti meningkatkan produktivitas petani, dibuktikan dengan meningkatknya profitas petani. Dari yang sebelumnya hasil panen padi sebanyak 7 ton per hektar, meningkat 52,9% menjadi 10,7 ton per hektar.