Benar saja, Khotimah berhasil ketemu Iwan yang saat sekolah dulu memiliki catatan-catatan indah bersamanya.
Tapi ketika cinta kasih mereka baru bersemi, studi telah selesai dan mereka pun berpisah untuk melanjutkan karier masing-masing. Ada yang meneruskan ke perguruan tinggi, ada yang terus bekerja di pabrik, ada pula yang cukup bikin pabrik anak alias menikah.
Baca juga: Remaja Pemulung Mengaji di Emperan Toko Jalan Braga-Bandung
Pertemuan kembali itu demikian indah, sehingga selesai reuni terus nyambung baik dari dunia maya maupun kopi darat.
Dan ternyata, tindak lanjut dari reuni itu malah mengarah ke CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali), meski keduanya sudah sama-sama berkeluarga dan punya anak. Keduanya sering bertemu di suatu tempat, dalam rangka mengembangkan cinta kasihnya jilid II.
Tentu saja semua ini tanpa sepengetahuan Joko suami Khotimah. Dia pergi ketika suami di kantor, dan ketemulah dengan Iwan untuk indehoi awan-awan (siang hari) atau matinee show (main siang) untuk istilah bioskop.
Asyik memang, “matinee show” tanpa kepotong iklan. Satu setengah jam tanpa henti, bisa tanduk (nambah) ngkali!
Tapi yang namanya barang batil untuk urusan yang nyempil-nyempil, dengan cepat segera ketahuan. Kasus Khotimah-Iwan demikian pula. Ada yang melapor pada Joko bahwa pernah melihat Khotimah jalan bareng di sebuah perumahan, gayanya seperti Rama-Sinta habis pulang dari negri Alengka. “Semoga mata saya yang salah,” kata sang informan pada Joko.
Baca juga: Cinta Segitiga Berujung Maut, Pedagang Nasi Bebek Tewas Dicelurit
Joko pun mulai meningkatkan kewaspadaan nasionalnya. Diam-diam dia membuntuti ketika Khotimah meninggalkan rumah. Ternyata benar info tersebut, sebab istri Joko ini masuk ke perumahan elit.
Satu jam kemudian nampak keduanya keluar dengan mobil. Bayangkan, satu jam di rumah itu ngapain saja? Pikiran Joko jadi teraduk-aduk bagaikan semen-pasir dalam mobil molen.
Pas melalui gerbang Satpam Perumahan, Joko menyetopnya. Ributlah dia dengan istrinya. Khotimah diseret keluar dari mobil, sementara Iwan kabur tancap gas, ngucireng yuda (lari dari tanggungjawab).