Jangan Salahkan Alam

Jumat 06 Nov 2020, 06:00 WIB
Banjir di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Banjir di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

MUSIM hujan datang, jalanan tergenang sudah pasti. Tetapi, banjir ikutan datang, hendaknya tidak terjadi.

Mengapa? Antisipasi menghadapi banjir sudah dilakukan jauh hari sebelumnya sebagai program tahunan.

Musim penghujan pun datang secara berkala, setiap tahun. Bahwa curah hujan berbeda memang benar adanya, begitu pun pergeseran lokasi curah hujan.

Belum lagi kalau bicara soal banjir kiriman dari daerah hulu seperti kawasan Bogor.

Meski besarnya banjir kiriman akan berbeda karena tergantung dari intensitas hujan setempat, tetapi kasus ini pun terjadi tiap tahun.

Yang hendak kami sampaikan adalah jangan kemudian menyalahkan alam sebagai faktor penyebab banjir. Jangan pula alam dijadikan alasan mengapa suatu wilayah terus dilanda banjir.

Alam sudah tercipta sebelum manusia menempatinya. Alam lebih dulu ada sebelum manusia lahir ke dunia.

Cara bijak menyikapi, bagaimana kita  menyatu dengan alam. Bersahabat dengan alam. Menyesuaikan kehidupan dengan alam sekitar. Beradaptasi dengan alam sekitar yang berarti senantiasa  mencermati dan mengantisilasi gejala alam.

Jika daerah kita acap atau rutin terkena banjir, bagaimana berupaya banjir cepat mereda dan tidak sampai membawa bencana, menimbulkan petaka.

Boleh jadi, itu pula yang menjadi pendekatan dalam penanganan banjir di Jakarta.

Seperti diungkapkan Gubernur Anies Baswedan, penanganan banjir di Ibukota akan sukses apabila memenuhi dua indikator.

News Update