DPR: Olahan Pangan dari Bahan Berbahaya Masih Ditemukan di Masyarakat

Jumat 06 Nov 2020, 12:05 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher tampil dalam kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi. (ist)

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher tampil dalam kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi. (ist)

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengatakan, pangan dan olahan pangan dari bahan berbahaya masih sering ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Kondisi ini  harus mendapatkan perhatian dari semua elemen masyarakat.

Netty meminta agar keluarga menjadi benteng pertahanan dalam melindungi anggota keluarga dari paparan pangan berbahaya.

"Setiap orang tua harus melindungi keluarganya dari paparan pangan berbahaya. Saat ini konsumsi pangan dan olahan pangan yang aman masih belum menjadi prioritas masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini penting dilakukan kepada masyarakat," ujar Netty, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan Saat Pandemi, Pemkot Tangerang Bagikan Bibit Tanaman Produktif

Sebelumnya, Netty tampil dalam kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan tajuk 'Keamanan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru' di Kabupaten Cirebon,  Rabu (4/11/2020).

Agenda diselenggarakan atas kerja sama Komisi IX DPR RI dan Badan POM RI digelar di Gedung PGRI dan Aula SD Al-Farabi Kab Cirebon ini menghadirkan berbagai kelompok masyarakat dari berbagai usia dan pekerjaan.

"Sinergi dalam program edukasi ini harus gencar dilakukan dalam berbagai media dan metode agar masyarakat semakin paham dan terlindungi baik sebagai konsumen maupun sebagai pelaku usaha. Kita masih mudah menemukan jajanan anak-anak kita yang tidak aman baik di sekolah maupun lingkungan rumah," kata  Netty.

Baca juga: Anggota DPRD Rapat Anggaran DKI 2021 di Puncak, Pengamat Sebut Akal-Akalan

Sementara itu, Chairun Nisa, Perwakilan BPOM RI turut menjelaskan peran dan kewajiban pihaknya dalam pengawasan obat dan makanan.

"Kebijakan tentang standar dan prosedur pengawasan obat dan makanan baik pengawasan sebelum dan selama edar yang dilakukan oleh pemerintah harus didukung oleh masyarakat, industri dan juga dunia usaha" katanya.

"Menjadi konsumen yang cerdas dan kritis itu penting agar kita tidak terjebak dan menyebarkan informasi yang salah serta menyesatkan terkait pangan," kata Didik Joko Pursito yang juga dari Perwakilan BPOM RI. 

Berita Terkait

News Update