JAKARTA - Pesiden Jokowi berharap kuartal terakhir ini agar dilakukan realisasi belanja benar-benar berada pada titik yang paling maksimal.
Hal ini perlu dilakukan, kata Jokowi, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan grafik membaik, di kuartal III berada pada kisaran minus 3 persen, lebih baik dari angka pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang berada pada angka minus 5,32 persen.
Angka tersebut juga lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itu disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11)
Menurut Presiden Jokowi, kuartal terakhir ini agar dilakukan realisasi belanja yang benar-benar berada pada titik yang paling maksimal.
"Kuartal keempat ini sangat penting agar bisa memperbaiki lagi. Syukur bisa masuk ke positif di kuartal yang keempat sehingga belanja (anggaran), spending harus menjadi kejar-kejaran kita semua," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, kuartal kedua lalu, pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka minus 5,32 persen. Sementara di kuartal tiga, kondisi serupa diperkirakan masih akan terjadi meski berada dalam tren yang semakin membaik.
"Ini memang kalau dibandingkan negara lain ya masih jauh lebih baik. Tapi ini patut kita berikan tekanan untuk yang kuartal keempat," kata Presiden.
Presiden juga menekankan bahwa apabila belanja anggaran pada kuartal empat telah terselesaikan dan maksimal diserap, maka seluruh jajarannya sudah harus bersiap untuk melaju pada kuartal pertama pada tahun 2021 mendatang. (johara/win)