Sumpah Pemuda dan Milenial

SETIAP tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari bersejarah, Hari Sumpah Pemuda. Sejarah membuktikan, semangat persatuan bangsa ini yang diserukan dengan Soempah Pemoeda pada 28 Oktober 1928, telah berhasil mengusir penjajah dari negeri ini. Sumpah Pemuda telah menjadi tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah membuktikan, bagaimana para pemuda pada zaman itu mengorbankan pikiran, tenaga, harta benda bahkan nyawa demi tegaknya negeri ini. Kini negeri ini sudah merdeka dari kuku-kuku penjajah. Hampir satu abad Sumpah Pemuda digaungkan. Pengorbanan para pemuda dan para pahlawan, kini telah dinikmati generasi penerus bangsa hingga kini. 

Sejarah juga membuktikan, betapa pemuda adalah tonggak pemersartu bangsa yang merekatkan aneka suku, agama dan ras tanpa ada perbedaan. Kekuatan ini menjadi energi yang maha dahsyat untuk mempersatukan bangsa ini dalam membangun negeri dan mengisi kemerdekaan.

Kini, 92 tahun berlalu setelah Sumpah Pemuda 1928, tampuk kepemimpinan di negeri ini perlahan akan berpindah ke generasi milenial. Kepada generasi muda, para pendahulu kita menitipkan negeri ini. Di pundak milenial, kekuatan dahsyat akan menjadi energi luar biasa bila semangat Sumpah pemuda tetap dipegang teguh.

Tantangan yang dihadapi masing-masing generasi tentu berbeda. Di era digital ini, tantangan yang dihadapi milenial bukan lagi peperangan fisik menghadapi penjajah, tapi bukan pula tidak ada ‘penjajah’ yang mengancam negeri ini. Baik penjajah ekonomi, penjajah ideologi, semua akan merongrong keutuhan bangsa bila para pemuda tidak memegang teguh nasionalisme di negeri ini.

Di era milenial ini, kebebasan demokrasi sangat terbuka lebar. Tetapi kedewasaan dalam berdemokrasi masih harus terus dijaga. Karena gesekan-gesekan yang berpotensi memecah belah bangsa kerap terjadi. Di sinilah semangat juang Sumpah Pemuda, semangat persatuan bangsa, harus terus dikobarkan.

Hari ini, 28 Oktober 2020 adalah momen yang tepat untuk mengobarkan semangat persatuan bagi kaum milenial. Di era globalisasi ini, keutuhan dan kemajuan negeri ini ada di pundak milenial. Tetaplah gaungkan semangat Sumpah Pemuda. Satu tanah air, Tanah Air Indonesia, satu bangsa, Bangsa Indonesia dan satu bahasa, Bahasa Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda! **