JAKARTA - Aksi kejahatan begal jalanan kembali marak di sejumlah wilayah hukum Polda Metro Jaya. Terakhir kasus percobaan perampokan dialami Kolonel Mar. Pangestu Widiatmoko ketika goes sepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat Senin (26/10/2020).
Kolonel Pangestu harus mengalami luka-luka terjatuh dari atas sepedanya saat berusaha mempertahankan tasnya dari aksi begal yang dilakukan pengendara motor. Hingga kini korban masih dirawat di RSAL, Jakpus.
Menanggapi maraknya aksi begal, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, sejak awal wabah pandemi Covid-19, pihaknya sudah membentuk tim khusus anti begal dan preman.
Baca juga: Begal Pesepeda Marak di Jakarta, DPRD Minta Pemprov Tambah CCTV
Tim satgas khusus tersebut, kata Yusri melakukan patroli di wilayah-wilayah rawan kejahatan yang telah dipetakan sebelumnya. Petugas tak segan menindak tegas para pelaku yang berani melawan polisi atau melukai masyarakat.
"Kapolda Metro Jaya sudah membentuk tim-tim khusus baik di tingkat Polda maupun tingkat Polres. Kepolisian tidak akan segan-segan menindak tegas dan terukur kepada semua pelaku yang bermain di saat situasi pandemi Covid-19," kata Yusri, Selasa (27/10/2020).
Dikatakan, Polda Metro Jaya juga aksn meningkatkan jumlah atau jam patroli disetiap wilayah untuk mendukung sistem keamanan masyarakat. Diingatkan juga, Polda sudah memanfaatkan Intel dan Binmas.
Baca juga: Polres Jakpus Selidiki Pelaku Begal Terhadap Kolonel Marinir di Kawasan Monas
“Kami dari Polda sampai Polres dan tim ini, kita sudah bentuk, dalam hal ini kami rutin melanjutkan dari fungsi Shabara, Brimob dan Binmas,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya juga berkomunikasi dengan warga setempat kondisi kerawanan. "Setiap wilayah punya karakter berbeda sehingga harus berkomuniikasi dengan warga sekitar," tukasnya.
Karena itu, masyarakat juga diingatkan untuk selalu waspada saat melakukan aktifitas. Karena aksi kejahatan jalanan mayoritas dilakukan karena ada kesempatan begitu melihat ada calon korbannya.