ADVERTISEMENT

Hadapi Banjir di Masa Pandemi

Senin, 26 Oktober 2020 06:09 WIB

Share
Hadapi Banjir di Masa Pandemi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT


PERINGATAN Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang cuaca ekstrem serta efek La Nina, kini mulai nyata. Hujan deras melanda Jabodetabek, Minggu, 25/10/2020) menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Jakarta dan Bekasi. Bahkan banjir kiri-man dari hulu, serta banjir rob di pesisir utara Jakarta membuat ribuan rumah warga terendam.

Lebih dari 1.000 rumah di 86 RT dari 12 kelurahan di Jakarta terendam. Begitu pula di Bekasi, ratusan rumah juga terendam antara 1,5 meter hingga 2 meter. Luapan air Kali Ciliwung akibat banjir kiriman dari Bogor, menghantam Bekasi dan Jakarta diprediksi masih akan terjadi karena musim hujan belum mencapai puncaknya. 

Masyarakat Jabodetabek sejatinya sudah terbiasa menghadapi banjir setiap tahun. Namun musibah banjir tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat Indonesia saat ini sedang dihantam pandemi Covid-19. Krisis kesehatan dan krisis ekonomi sedang melanda negeri ini dan negara-negara lainnya. 

Di tengah pandemi saat ini, problema yang dihadapi masyarakat adalah kekhawatiran penularan virus corona, serta datangnya musim penghujan. Karena ketika cuaca ekstrem, kondisi kesehatan warga juga kerap menurun. Belum lagi bila terjadi banjir, maka kondisi kesehatan warga memburuk dan ancaman penyakit semakin nyata.

Menghadapi cuaca ekstrem dan berbagai dampaknya, semua aparat harus bersinergi bahu membahu melakukan berbagai persiapan. Karena banjir adalah masalah krusial yang setiap tahun 
dihadapi oleh warga Jakarta. Persoalan ini tidak pernah selesai siapa pun gubernurnya.

Aparat lintas sektoral tiga pilar yaitu Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya, telah melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir musiman. Kesiagaan semua pihak 
di semua lini dengan saling bersinergi, akan memperkecil risiko baik banjir, angin puting beliung maupun musibah lainnya. 

Publik berharap pemerintah bukan hanya fokus menangani Covid-19. Tetapi juga cuaca ekstrem ancaman bencana banjir yang juga berdampak pada kesehatan warga. Karenanya, semua elemen 
masyarakat serta pemerintah harus siaga dan bersinergi. Begitu pula masyarakat, selain harus tetap patuh pada protokol kesehatan, juga dituntut menjaga stamina serta menjaga kebersihan lingkungan dari sampah dan sumber penyakit**

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT