ADVERTISEMENT

Kinerja Satu Tahun Pendidikan Nadiem Makarim, FSGI Berikan Catatan Ini

Minggu, 25 Oktober 2020 21:20 WIB

Share
Kinerja Satu Tahun Pendidikan Nadiem Makarim, FSGI Berikan Catatan Ini

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, gebrakan awal Mendikbud Nadiem Makarim dengan visi 'merdeka belajar' memberikan pencerahan dan memunculkan harapan baru bahwa pendidikan Indonesia akan dikembalikan kepada semangat dan pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia 'Ki Hajar Dewantara'.

Namun kenyataannya, tak sedikit para pendidik yang bingung ketika merdeka belajar diwujudkan dalam empat kebijakan, yaitu USBN diganti Ujian (Assesmen), kedua Ujian Nasional (UN) diubah menjadi Assesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, ketiga  RPP di persingkat menjadi 1 halaman dan keempat Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lebih fleksibel.

"Meski keempat wujud program merdeka belajar tersebut belum sepenuhnya dipahami publik tentang makna dan keterikatannya dengan merdeka belajar. Namun dukungan publik tanah air di media massa dan media sosial masih cukup lumayan sampai lahirlah Program Organisasi Penggerak (POP) yang justru dikritik publik dan diperparah dengan fakta bahwa 'Merdeka Belajar' yang digunakan Kemdikbud ternyata sudah didaftarkan sebagai merek dagang di Kementerian Hukum HAM oleh sebuah Perseroan Terbatas (PT). Sampai disini, kepercayaan publik mulai menurun," kata Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti, Minggu (25/10/20200.

Baca juga: Buntut Bagi-Bagi Duit di POP Kemdikbud, Jokowi Diminta Copot Nadiem

Retno mengatakan, publik semakin ragu dengan kemampuan Mas Menteri, sapaan akrab Mendikbud, ketika kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) atau lebih dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sarat masalah dan tak kunjung terlihat perbaikan.

"Bahkan  beban berat PJJ telah merengut dua nyawa siswi kelas 1 SD yang tewas setelah dianiaya orangtuanya karena sulit dipandu selama PJJ berlangsung, dan nyawa seorang siswi SMAN di kabupaten Gowa yang bunuh diri karena depresi dengan beban tugas PJJ, termasuk kendala sulit sinyal," ucapnya.

Retno menyampaikan, FSGI selama satu tahun telah melakukan pemantauan kinerja dan memiliki sejumlah data survei terkait Kinerja Mas Menteri Nadiem selama satu tahun.

"Setelah melakukan analisis kinerja Mendikbud Nadiem, FSGI memberikan penilaian  kinerja dengan memberikan nilai rapor atau penilaian hasil kinerja dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75," katanya. (rizal/tha).

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT