ADVERTISEMENT

Gen Kejahatan Turun ke Anak

Minggu, 25 Oktober 2020 21:54 WIB

Share
Gen Kejahatan Turun ke Anak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Iwan Sukmawan
 
PEPATAH mengatakan, ‘air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga.’ Sifat-sifat anak biasanya menurun dari watak dan prilaku orang tuanya. Seperti perjalanan remaja 18 tahun ini. Di usianya yang masih muda itu dia memimpin komplotan gali spesialis penodongan di kawasan Terminal dan Stasiun Tanjung Priok. Remaja ini memiliki anak buah sekitar 20 orang berusia antara 20-30 tahun!.
 
Tak heran dia dijuluki ‘kapten’ oleh anak buahnya. Sebelum didapuk jadi ketua komplotan bromocorah, ibunya lebih dulu membawahi kawanan  bandit ini. Setelah si ibu ditangkap 2018 dan menjadi warga Lapas Cipinang, giliran si ayah  mengambil alih. Setahun kemudian si bapak ditangkap dan menyusul ibunya mendekam di Lapas Cipinang. Pimpinan kawanan gali diwariskan ke putra mahkota semata wayang mereka. 
 
Setahun lebih beraksi, Rabu (23/10), si anak  bersama 8 anak buahnya diciduk Polsek Tanjung Priok. Mereka dicokok usai menodong penumpang di Terminal  Tanjung Priok. Si anak dipastikan menyusul orangtuanya di lapas. Usia 18 tahun si ‘kapten’ ini hanya perkiraan polisi. Lantaran remaja itu lahir tanpa memiliki catatan resmi kelahiran atau kartu keluarga.  Dengan bantuan dokter menggunakan otopsi melalui deontologi dan forensik tulang akhirnya diperkirakan usia remaja itu 18 tahun.
 
Secuil perjalanan  hidup remaja itu membuktikan pepatah di atas. Sejatinya, tak ada orang tua yang mengharapkan anaknya jadi nakal dan bodoh. Apalagi meneruskan kejahatan yang dijalani orang tuanya. Kenyataannya, buah tak selalu berhasil dipanen, ada busuk, dimakan hama, dan ada pula yang asem. Demikian pula dengan sang anak, dia tak selalu menjadi sosok yang diharapkan.
 
Selama ini para pakar berpendapat, penyebab kejahatan adalah faktor lingkungan, seperti kemiskinan. Namun, University of Texas di Austin, Amerika Serikat. mengklaim genetik manusia dapat mengubah sifat seseorang untuk berbuat kriminal di kemudian hari. Dari ribuan gen orangtua secara bertahap akan memungkinan si anak terlibat dalam tindak kejahatan.  Meski tidak ada gen tunggal yang menyebabkan perilaku kriminal, diduga ada sejumlah variabel berperan menyulut atau meredam perilaku jahat.
 
Dari penelitian ini dapat disimpulkan, sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya. Orang tua sering tak menyadari pekerjaan atau kelakuan jelek yang pernah dia tunjukkan kepada si anak. Sebagai anak, dia akan selalu melihat, meniru, dan menerapkan apa yang dilakukan orangtua di keluarganya. Faktor genetik memainkan peran besar, demikian pula dengan lingkungan.

ADVERTISEMENT

Reporter: Trias Haprimita
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT