Lebih Baik Disiplin Diri Ketimbang Dipaksa Disiplin

Sabtu 24 Okt 2020, 06:30 WIB

EVALUASI Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan tedapat 12 kabupaten/kota yang paling banyak memiliki kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Disebut banyak karena angkanya masih di atas 1.000 kasus aktif.

Sudah cukup lama, sudah berminggu-minggu kasus aktif di atas 1.000 kasus. Padahal, kasus aktif secara nasional mengalami penurunan yang signifikan.

Mengapa bisa demikian? Jawabnya boleh jadi cukup beragam.

Yang pasti kasus ini terjadi di kota-kota besar. Dari 12 kabupaten/kota, 9 di antaranya terdapat di wilayah Jabodetabek.

Lima wilayah di Jakarta, 2 di Bekasi (kabupaten dan kota), 1 di Kabupaten Bogor dan 1 lagi di Kota Depok.

Kita tahu Jakarta tak bisa dipisahkan dengan daerah sekitarnya, khususnya Bodetabek. Aktivitas sosial ekonomi masyarakat Bodetabek setiap harinya dilakukan di Jakarta.

Sebagian besar warga Bodetabek bekerja, berkantor atau mencari nafkah di Jakarta.

Interaksi antar-warga terjadi di angkutan umum, perkantoran, kawasan industri, pusat perdagangan, perbelanjaan, kuliner dan tempat umum lainnya.

Tingginya pergerakan manusia disertai meningkatnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat membuka peluang terjadinya penularan.

Apalagi bagi mereka yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes), utamanya mematuhi 3M.

Kuncinya terletak kepada kesadaran diri setiap warga masyarakat untuk tetap menjalani kewajiban mematuhi prokes.

Jika kita tidak disiplin, angka positif akan tetap tinggi.

Jika demikian, haruskah selamanya diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) secara ketat, untuk menurunkan angka positif Covid.

Tentu tidak demikian. Kegiatan ekonomi tetap dibuka, dilonggarakan, tetapi disiplin prokes kian diperketat.

Tentu disertai penindakan secara tegas terhadap para pelanggar, siapa pun pelanggarnya, tanpa kecuali.

Perda Penanggulangan Covid di Jakarta yang sudah disahkan bisa menjadi rujukan.

Bagi warga masyarakat hendaknya mendukung setiap upaya penanggulangan, dengan mengubah perilaku dari abai menjadi peduli.
Dari tidak disiplin menjadi disiplin menerapkan kewajiban 3M.

Mari kita disiplinkan diri sendiri sebelum dipaksa disiplin oleh orang lain.
Bukankah sesuatu yang terpaksa itu tidaklah nyaman? (jokles/win)

Berita Terkait

Eksyen Tukang Tagih Bikin Ngeri

Selasa 27 Okt 2020, 09:45 WIB
undefined

Nyontek, Jiplak, Niru Sama Saja

Rabu 28 Okt 2020, 09:45 WIB
undefined

News Update