Gunakan Toa Masjid, Kader Jumantik Matraman Sosialisasikan 3 M

Sabtu 24 Okt 2020, 20:07 WIB
Kader Jumantik yang sampaikan sosialisasi 3 M menggunakan toa masjid. (ist)

Kader Jumantik yang sampaikan sosialisasi 3 M menggunakan toa masjid. (ist)

JAKARTA  -  Berbagai upaya dilakukan warga untuk mensosialisasikan 3 M (Makai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) demi menekan wabah Covid-19. 

Seperti yang dilakukan Warga di RW 09, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Dengan menggunakan toa masjid mereka menyampaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan melalui 3 M.  

Harapannya satu, masyarakat semakin sadar akan hidup sehat untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang hingga kini masih menghantui. 

Baca juga: Edukasi 3 M Wajib Dilakukan Jelang Pembukaan Sekolah

Para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) RW 09, menilai melalui perangkat itulah pesan ini bisa sampai ke masyarakat. "Ada dua pengeras suara di Masjid Baitussalam dan Mushola Al-Huda yang dimanfaatkan kader Jumantik ini," kata Lurah Utan Kayu Selatan, Heru Setiawan, Sabtu (24/10).

Dikatakan Heru, cara yang berbeda itu dipilih mereka ketimbang berkeliling ke rumah-rumah warga seperti yang biasa dilakukan. Karena mereka menilai, pesan yang disampaikan melalui toa masjid itu bisa langsung diterima warga. "Jadi bukan hanya informasi adanya tetangga yang meninggal saja menggunakan toa masjid, namun sosialisasi 3 M juga mereka lakukan," ujarnya.

Baca juga: Gerakan 3 T dan 3 M

Melalui hal itu juga, Heru mengaku, cara tersebut untuk menghindari kerumunan warga. Terlebih dengan menggunakan pengeras suara, jangkauan yang dihasilkan sangat luas. "Ini juga untuk membubarkan warga dari kerumunan karena suaranya bisa didengar di beberapa RT," ungkapnya. 

Heru menambahkan, pihaknya juga mengajak para pengurus masjid, untuk mengajak para warga untuk hidup bersih setiap penyampaian ceramah. Karena dengan bersih dan sehatnya kita, pastinya bisa terhindar dari bahaya Covid-19. "Diharapkan juga mengingatkan warga agar lebih menggiatkan Perilaku Hidup Sehat, karena selain bahaya pandemi Covid-19, wabah Demam Berdarah Dengue pun masih menghantui," pungkasnya. (ifand/ruh)

Berita Terkait
News Update