Terluka Akibat Kena Parang, Elisabeth Datang Berobat ke Pos Satgas Yonif 125/Simbisa

Jumat, 23 Oktober 2020 05:15 WIB

Share
Terluka Akibat Kena Parang, Elisabeth Datang Berobat ke Pos Satgas Yonif 125/Simbisa

MERAUKE - Peduli akan penderitaan dan kesulitan warga, Satgas Yonif 125/Simbisa di bawah Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) Korem 174/ATW selalu berusaha untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat perbatasan.

Seperti yang dilakukan oleh personel Pos Kondo Satgas Yonif 125/Simbisa, dengan sigap memberikan pertolongan kepada ibu Elisabeth Mahuse warga Kampung Kondo, Distrik Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke yang datang ke Pos untuk berobat karena terluka akibat kena parang.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 125/Simbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam rilis tertulisnya, di Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Mengintip Prajurit TNI Bantu Mengajar Murid SD di Wilayah Perbatasan

Dansatgas mengungkapkan, salah satu jari tangan ibu Elisabeth terluka akibat kena parang pada saat mengambil kayu di hutan, selanjutnya ia langsung mendatangi Pos Satgas untuk meminta pertolongan mengobati lukanya.

“Melihat kondisi jarinya yang banyak mengeluarkan darah, Danpos Kondo Letda Inf Purwanta memerintahkan tim kesehatan untuk memberikan pertolongan kepada Elisabeth,” ujarnya.

“Selanjutnya, Pratu Hendro Prasojo (Takes Pos Kondo) dibantu Pratu S.N. Damanaik dengan sigap melakukan tindakan medis,” tambahnya.

Baca juga: TNI AL Siapkan Personel Untuk Misi Perdamian Dunia

Lebih lanjut dikatakan, Satgas Yonif 125/Simbisa berkomitmen untuk selalu berusaha membantu mengatasi kesulitan yang dialami warga di wilayah perbatasan dalam pelaksanaan tugas yang diemban. “Kehadiran Satgas, selain menjaga patok batas negara, juga selalu siap dan sigap memberikan pelayanan kesehatan kepada warga,” tandasnya.

Secara terpisah, Danpos Kondo Letda Inf Purwanta menuturkan, Tim Kesehatan terlebih dahulu memeriksa kondisi luka di jari tangan kiri Elisabeth, selanjutnya membersihkannya dan melakukan perawatan luka untuk menghentikan pendarahan dan mencegah terjadinya infeksi.  “Ibu Elisabeth juga diberikan obat antibiotik dan anti nyeri untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya,” katanya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar