Wagub Ariza Tegaskan Tidak Menggusur Warga Miskin Bantaran Kali

JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menegaskan, dalam menanggulangi banjir di Ibukota setiap musim hujan, Pemprov tidak akan menggusur permukiman warga miskin di bantaran sungai dan kali.

Wagub menyebut, beda halnya dengan perumahan mewah yang di bangun di bantaran sungai maka akan ditindak tegas dengan melakukan penggusuran.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi kasus longsor yang terjadi di Perumahan Melati Residence, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurutnya, pembangunan perumahan elite tersebut melanggar tata ruang.

"Rakyat yang enggak punya uang, enggak punya tanah bangun di pinggir kali, itu beda. Ini pengusaha. Ini orang yg berkecukupan, kok bangun rumah di pinggir kali. Ini yang maksud kami yang harus ditertibkan," kata Ariza di Balai Kota Kamis (22/10/2020).

"(Banjir dan longsor) yang di Ciganjur itu kan terjadi karena batas perumahan, batas pagarnya, itu persis di ujung sungai. Ni, saya lupa, ya itu kan bantaran kali dan ini rubuh menutupi aliran sungai sehingga banjir 1 sampai 1,5 meter saya ninjau di situ," lanjutnya.

Ariza menyebut, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki Izin mendirikan bangunan (IMB) melik perumahan ini. Bila melanggar maka besar kemungkinan perumahan itu bakal digusur Pemprov DKI.

"Ternyata di cek oh penyebabnya aliran menggerus bangunan ini. Terus ada yang salah? Oh ada. Bangunan ini enggak boleh di bibir kali," ucapnya

Tidak hanya menyasar perumahan Melati Residence, Ariza mengaku sudah memerintahkan Wali Kota dan Lurah untuk mengecek perumahan pinggir kali yang ada di wilayah mereka masing-masing.

"Saya minta ke pak wali kota minta dicek, dulu izinnya gimana, IMB nya," pungkasnya. (Yono/win)