ADVERTISEMENT

Pemprov DKI Andalkan Pompa Untuk Penanganan Banjir Jakarta

Kamis, 22 Oktober 2020 19:41 WIB

Share
Pemprov DKI Andalkan Pompa Untuk Penanganan Banjir Jakarta

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan dalam penanganan banjir Pemprov DKI selalu mengandalkan pompa penyedot air tiap musim hujan. Menurutnya hal serupa juga dilakukan di negara-negara lain di belahan dunia yang punya masalah banjir seperti Jakarta.

"Di dunia ini di semua negara-negara yang mengalami banjir ya pasti salah satunya mengandalikan pompa, selain program program lainnya," kata Ariza saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (22/10/2020)

Ariza juga menyampaikan, setiap tahunnya selalu menambah jumlah pompa untuk disebar ke tiap wilayah Ibukota Jakarta. Selain penambahan, perawatan dan perbaikan juga terus dilakukan.

"Ya kalau terkait pompa itu selalu ada perbaikan atau revitalisasi. Selalu ada juga yang baru," ujarnya.

Baca juga: 4 Pompa Mobile Dikerahkan Tangani Banjir Rob di Muara Angke

Sedangkan, data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA)  pompa yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta sejauh ini mencapai 712 unit. Ada tiga jenis pompa yang dimiliki yakni yaitu Pompa Stasioner, Pompa Mobile, dan Pompa Apung.

Untuk pompa  Stasioner jumlahnya mencapai  487 unit yang dipasang di 178 lokasi rawan banjir. Sementara pompa mobile sudah tersedia sebanyak 160 unit. Pompa mobile milik Pemda DKI punya kapasitas 400 liter per detik.

Lalu untuk pompa apung sebanyak  65 unit yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Di mana masing-masing wilayah mendapatkan 13 unit.

Kendati demikian, Ariza masih merasa jumlah pompa yang dimiliki Pemprov DKI kurang. Menurutnya, jumlah tersebut belum cukup untuk menangani banjir di Jakarta.

"Kalau bicara pompa di  Jakarta ini sekalipun kita punya pompa dalam jumlah yang banyak, ya jumlahnya masih kurang. Setiap tahun kita selalu menambah pompa," pungkasnya. (Yono/tha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT