ADVERTISEMENT

Koalisi Penjual Sayur Mayur dengan Pedagang Nasi Pecel

Rabu, 21 Oktober 2020 07:26 WIB

Share
Koalisi Penjual Sayur Mayur dengan Pedagang Nasi Pecel

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JIKA parpol berkoalisi mengejar kekuasaan, lelaki dan wanita “berkoalisi” untuk memburu kenikmatan. Dan inilah koalisi tukang sayur Wagisan (50), dengan pedagang nasi pecel Suratmi (46). Tapi sial, ketika hendak “berkoalisi” ke-5 kalinya di hotel, kepergok suaminya. Dan Wagisan pun bonyok dihajar massa.

Parpol siap berkoalisi jika punya agenda politik yang sama. Orang siap menjadi PIL atau WIL ternyata juga karena punya agenda asmara yang sama. Misalnya si lelaki tak puas dengan layanan istri di rumah. Begitu juga si cewek, dia menerima cinta lelaki lain karena suami tak bisa memanjakan apa yang jadi keinginannya. Nah, bila si PIL maupun WIL itu cocok, mereka pun berkoalisi.

Wagisan warga Genteng Banyuwangi, di rumah sebetulnya sudah punya keluarga. Tapi profesinya sebagai tukang sayur di Pasar Glenmore yang jauuuuuh dari Baltimore (AS), membawa dia kenal Suratmi pedagang nasi pecel. Biasa kan, Suratmi butuh kangkung atau bayem dan suring, tinggal beli kepada Wagisan. Awalnya beli tunai, setelah kenal baik bisa ngebon alias bayar belakang.

Dan itu terus berkembang. Yang tadinya sekedar bayar belakang, tapi lama-lama jadi main belakang. Maksudnya, diam-diam Wagisan tanpa permisi pada istri di rumah memacari Suratmi. Si pedagang nasi pecel begitu juga, tanpa sepengetahuan suami di rumah dia mau “diuleg” Wagisan di sebuah hotel.

Peluang emas itu muncul ketika Suratmi cari dukun penglaris agar pecel-pecelnya laku keras. Pulang dari paranormal langsung mampir ke hotel untuk mendeklarasikan cinta keduanya menjadi sebuah karya nyata. Sebab kata setan, sudah berani berkoalisi tanpa “eksekusi” itu sama saja NATO (no action talk only) alias ngomong doang (omdo).

Begitulah Wagisan dan Suratmi terus berkoalisi memanjakan si garan uyuh. Sudah 4 kali Suratmi “diuleg” Wagisan si tukang sayur mayur. Dan celakanya, ketika hendak kencan ke-5 kalinya SMS Wagisan terbaca oleh Jiman, 48, suami si penjual nasi pecel. Meski hati panas baca SMS itu, tapi dia ingin mengetahui seperti apa drama itu berakhir nantinya.

Maka Jiman tidak serta merta protes setelah membaca SMS tersebut. Dia justru membuntuti saja gerak langkah istrinya sejak SMS itu terbaca. Ketika selesai jualan di Pasar Glenmore, ternyata Suratmi memang diboncengkan Wagisan ke sebuah hotel. Meski Jiman mengikuti dari belakang, pasangan mesum itu sama sekali tak sadar, sebab targetnya segera masuk kamar dan menggelepar.

Dan ketika Wagisan tengah “nguleg” Suratmi dengan munthu-nya, tiba-tiba kamar digedor-gedor dari luar. Belum juga sempat tahu siapa tamunya, tahu-tahu mak bedengus Jiman di depannya. Langsung saja dihajar. Wagisan mencoba kabur, tapi malah diteriaki dan diprovokatori agar yang menonton berpartisipasi ikut menghajarnya. Dan ternyata massa mau, maka Wagisan pun bonjrot dengan sempurna.

Untung kemudian dipisah oleh Satpam Hotel dan kasusnya diserahkan ke Polsek Glenmore. Dalam pemeriksaan Wagisan mengakui sudah 4 kali kencan dengan bini Jiman. Tapi yang ke-5 kalinya gagal mendulang sukses karena ketahuan suaminya.

Jadi tukang sayur kenapa doyan syurrrrr? (Klikjatim/Gunarso TS)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT