Hotel, Bisnis Paling Terdampak Selama Pandemi Covid-19

Rabu 21 Okt 2020, 05:20 WIB
otel The Sunan Solo terdampak pandemi Covid hingga 70 persen okupansi.(ist)

otel The Sunan Solo terdampak pandemi Covid hingga 70 persen okupansi.(ist)

JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang sudah menerjang Indonesia selama 7 bulan belakang ini sudah berdampak luar biasa ke berbagai sektor bisnis.

Salah satu bisnis yang dianggap paling terdampak adalah bisnis perhotelan.

Sona Maesana, pengelola Hotel The Sunan Solo dari operator Satria Grup, mengatakan bisnis hotel merupakan bisnis paling terdampak dan terpukul selama pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: 4 Hotel di Jakarta Pusat Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

“Karena dunia perhotelan ini paling cepat terdampaknya, tapi juga paling lama recoverynya,” kata Sona dalam diskusi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (20/10/2020)

Lanjut Sona, faktor yang paling mempengaruhi perhotelan adalah turunnya okupansi dan terus berjalannya penggunaan fasilitas yang dimiliki.

“Okupansi jatuh bisa lebih dari 70 persen. Okupansi rate itu normalnya 50-60 persen, selama pandemic bisa di bawah 10 persen,” kata Sona menjelaskan okupansi hotelnya.

Baca juga: Argo: Masih Banyak Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Ia menambahkan, adanya pembatasan berupa PSBB juga memperburuk okupansi, “Apalagi, pergerakan dibatasi, yang traveling tidak ada, MICE (meeting, incentive, conference, dan exhibition) juga tidak bisa dilakukan. Otomatis revenue-nya terjun,” lanjut dia.

Senasib dengan bisnis yang dihadapi Sona, Rucita Permatasari dari operator Amithya Grup juga mengalami tantangan yang sama.

“Sama semua turun, tamu juga takut menginap. Amithya sendiri sudah merasa di awal februari banyaknya calon wisatawan Bali yang membatalkan pesanan mendadak.

Baca juga: Polri Ajak Humas Pemerintah Kerjasama Konter Isu Negatif

Namun, penurunan revenue makin terlihat tajam di bulan April 2020,” ungkap Rucita di acara yang sama.   (mita/tri)

Berita Terkait

News Update