JAKARTA - Sutradara film nasional Hanung Bramantyo menceritakan pengalamannya mengenai Desa Wisata Gamplong yang diubahnya menjadi studio syuting bersama warga desa terkait.
"Dari beragam referensi dan pengalaman pribadi, saya melihat lokasi syuting memberikan value tersendiri yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Untuk itu saya bersama warga desa Gamplong menginisiasi ini sekaligus sebagai penggerak perekonomian warga di sekitar," ujar Hanung dalam acara IN-FRAME (Indonesia Film Course and Incubation Programme), Selasa (20/10/2020).
Hanung mengatakan, ini dilakukannya lantaran menurutnya membangun setting film merupakan hal yang mubazir.
“Membangun set lokasi bukan hal yang mudah dalam proses pembuatan film. Sayang sekali apabila set tersebut harus dihancurkan setelah proses syuting usai, " kata dia.
Sementara itu, Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenpar, Syaifullah, mengatakan pemanfaatan desa wisata menjadi lokasi syuting dapat meningkatkan nilai pariwisata lokasi tersebut.
"Saya harap sinergi antara film maker dan pengelola desa wisata dapat menjadi pengungkit bagi optimalisasi lokasi syuting, terutama karena Yogyakarta sebagai kota yang memiliki kekayaan budaya, keindahan alam, kriya, serta kuliner merupakan salah satu lokasi favorit tempat pembuatan film yang bisa menjadi magnet tersendiri untuk dikunjungi wisatawan," ujar Syaifullah dalam keterangan tertulisnya.
Hingga saat ini, Kemenpar melaporkan total terdapat 15 film dan iklan yang dibuat di lokasi desa Wisata Gamplong.
Sebelum pandemi, jumlah wisatawan yang mengunjungi set lokasi film "Bumi Manusia", "Sultan Agung", "Habibie & Ainun 3", hingga yang terbaru "Gatotkaca" ini mencapai lebih dari 40 ribu pengunjung tiap bulannya.
Meskipun sempat ditutup selama empat bulan dalam kurun waktu Maret hingga Juni, saat ini jumlah pengunjung masih lebih dari 20 ribu orang perbulan.
"Komunitas film di Yogyakarta dan sekitarnya relatif lebih berkembang dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Ekosistem perfilman di sini juga sudah cukup matang. Dengan ditunjang aspek pariwisata yang juga sudah sangat berkembang, diharapkan Yogyakarta dapat menjadi pilot project yang baik bagi pengembangan lokasi syuting sebagai destinasi wisata dan ekraf lainnya," kata Hanung. (Mita/tha)