4 Hari ke Depan Waspadai Hujan Lebat dan Angin di Jakarta

Rabu 21 Okt 2020, 13:59 WIB
Ilustrasi (ist)

Ilustrasi (ist)

JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Insaf mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, yang memprakirakan bahwa selama 4 hari kedepan Ibukota akan diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang, pihaknya giat lakukan peringatan dini terhadap masyarakat untuk mengantisipasi dampaknya.

"BPBD akan selalu memantau peringatan dini dari BMKG untuk disampaikan ke masyarakat sebagai antisipasi dampak cuaca," kata Insaf saat dihubungi, Rabu (21/10/2020).

Untuk peringatan dini banjir BPBD DKI akan menyampaikan melalui media sosial (Medsos) berdasarkan data dan informasi dari BMKG dan Dinas Sumber Daya Air (DSDA) terkait dengan Tinggi Muka Air (TMA) pada bendungan dan pintu-pintu air yang ada di Jakarta.

"Peringatan Dini disampaikan oleh BPBD berdasarkan informasi dan Data dari BMKG dan TMA dari DSDA yang disampaikan melalui kanal resmi BPBD seperti medsos (Twitter, Facebook, Instagram) resmi BPBD, website dan Whatsapp group yang didalam terdapat Lurah, Camat serta OPD (organisasi perangkat daerah) terkait," kata Insaf.

Baca juga: 4 Hari ke Depan Waspada Hujan Disertai Angin dan Petir di Jakarta

Insaf membeberkan, saat terjadi banjir BPBD DKI menyiapkan kebutuhan bagi masyarakat yang terdampak berupa, tenda; selimut; family kit; air mineral; matras; masker; kidsware; terpal/tikar dan karung Plastik.

Sebelumnya, BMKG memprakirakan dalam periode 4 hari kedepan tanggal 21 hingga 24 Oktober 2020, akan terjadi peningkatan curah hujan dengan dengan Intensitas Lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada wilayah DKI Jakarta.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Achmad Taufan Maulana menjelaskan, hal tersebut disebabkan karena saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).

Baca juga: BMKG Sebut DKI Jakarta Berstatus Waspada Hujan Lebat

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin minus 0,5 derajat Celcius hingga minus 1,5 derajat celcius, selama 7 dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

"Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah. Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri," kata Taufan melalui keterangan tertulis, Rabu (21/10/2020). (Yono/tha)

Berita Terkait

News Update