JAKARTA - Aksi unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) mendesak agar pihak Istana ke luar untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan mereka.
Massa dari mahasiswa tersebut juga sempat meminta pihak kepolisian agar membuka pembatas kawat berduri yang menutup akses menuju Istana Merdeka.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, sedang berkoordinasi dengan Kantor Staf Presiden (KSP) untuk menemuia para pengunjuk rasa.
Baca juga: 33 Remaja Diamankan dari Demo Tolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda
“Mereka ingin bertemu dengan dari pihak Istana ini sedang kami sampaikan. Akan kami mediasi dengan pihak KSP,” kata Nana saat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Nana menjelaskan, sesuai aturan pengunjuk rasa hanya diizinkan hingga kawasan Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat.
"Untuk aturan aksi demo di sekitar patung kuda. Semua aspirasi akan kami tampung, selaku aparat tentu kami akan menyampaikan dan tentunya kita pun berharap bahwa aksi ini dapat berjalan dengan damai," ucapnya.
Baca juga: Berkaca Unjuk Rasa Sebelumnya, Pemprov DKI Jaga Aset Miliknya
Aksi massa ini, jelas Nana yang paling penting adalah aturannya ada di undang-undang nomor 9 tahun 1998 dalam hal penyampaian pendapat di muka umum bagaimana agar pesan itu sampai. (ilham/win)
.jpg)
