JAKARTA – Pakan ikan masih menjadi masalah pelik bagi peternak ikan. Sebab, pakar ikan masih menjadi factor produksi yang mahal. Oleh karena itu, pemerintah perlu didorong untuk membangun pabrik pakan ikan.
Hal itu disampaikanWakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, Sabtu (17/10) terkait kunjungannya di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Komisi IV akan mendorong agar pemerintah membuat pabrik pakan ikan untuk para peternak ikan. Selama harga pakan ikan hampir selalu beriringan dengan harga ikan, menurut Dedi, selama itu pula para peternak ikan tidak akan pernah sejahtera.
Baca juga: Komisi IV DPR Mendukung Bulog Melaporkan Temuan Beras Plastik
"Kita di Komisi IV DPR akan mendorong pembuatan pabrik pakan minimal satu Kabupaten ada satu Pabrik di daerah yang memang memproduksi ikan konsumtif dari peternak,” ujarnya.
“Nanti kita dorong saat Raker dengan KKP dan bila perlu kami undang seluruh dinas peternakan dan kelautan seluruh indonesia untuk merumuskan hal ini," ucap Dedi.
Dalam acara kunjungan tersebut rombongan DPR mengunjungi Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca juga: Kisruh Impor Lobster, Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar Mundur
Politikus Golkar dari dapil Jawa Barat VII ini mengatakan, biaya satu kali produksi pada budidaya ikan, setengahnya sudah pasti dikeluarkan untuk pakan.
Misalnya, kalau produksi ikan ingin mengejar target 20 ton, jumlah pakannya minimal harus 10 ton. Akhirnya keuntungan oun menjadi tipis, belum lagi dihajar dengan penyakit sehingga ikannya bisa mati sebagian.
"Selama harga pakan balapan dengan harga ikan, sampai kapanpun peternak air ikan air tawar tidak akan pernah untung. Karena saya tahu harga pakan mahal. Tapi kalau kita bisa produksi pakan sendiri, saya yakin peternak ikan bakal sejahtera," terang Dedi.
Baca juga: Jokowi: Kemudahan Perizinan Harus Disertai Pelestarian dan Pengawasan sumber Daya Perikanan
Legislator Fraksi Partai Golkar ini juga menyayangkan, pemerintah sampai saat ini belum bisa membuat pabrik pakan ikan sendiri yang harganya terjangkau untuk para peternak. Padahal di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) punya banyak ahli yang berkompeten. (*/win)
