Terpaksa Ngaku Selingkuh Karena Jiwanya Terancam

Kamis 15 Okt 2020, 07:30 WIB

MUNGKIN Idam (45), orang paling gila di Kecamatan Pidie, Aceh. Tanpa motif yang jelas dia tega memaksa tetangganya, Sahrul (20), untuk mengakui permah selingkuh dengan istrinya. Dalam kondisi terancam jiwanya, terpaksa dia mengiyakan. Tapi masih digebuki juga. Untung kebenaran berpihak pada Sahrul.

            Orang gila atau kenthir memang bisa berbuat aneh-aneh yang di luar logika. Tapi jika gila beneran, tindakannya tidak bisa dituntut secara hukum. Maka kini ada saja pengacara yang menggilakan kliennya agar dibebaskan atau diringankan hukumannya. Di Jakarta tahun 1980-an dulu pernah ada pengacara menggilakan pelaku pembunuhan di Pulogadung, sehingga dia bebas dari tuntutan hukum.

            Bagaimana pula dengan Idam, warga Gampong Rabu, Pidie ini. Perilakunya sehari-hari normal, kehidupan bertetangga juga normal adanya. Tapi beberapa hari lalu dia berperilaku aneh, tega memojokkan anak muda tetangganya,  Sahrul, bahwa pernah selingkuh dengan Cut Santi (40), bini Idam. Padahal bagi orang normal, pastilah tak tertarik untuk mengganggu bini Idam ini, karena orangnya juga tidak cantik, tapi juga nggak enak menyebutnya juelek.

            Bagi Sahrul yang masih ijo dalam percewekan, sebetulnya memilih dipaksa selingkuh dengan artis cantik seribu episode, ketimbang dipaksa mengaku pernah menyetubuhi Cut Santi bini Idam. Di samping bini Idam ini bertampang pasa-pasan, usianya juga lebih pantas sebagai emaknya. Jika dirinya sampai dijadikan berondong emak-emak, apa kata dunia?

            Tapi nasib sial dangkalan ini harus dialami, ketika tiba-tiba ketemu Idam di jalan dan dipaksa ikut bonceng motor dengannya. Ternyata bukan diajak pelesiran dan makan-makan, melainkan dibawa pulang ke rumahnya. “Kenapa aku dibawa pulang, aku kan masih main sama teman-teman,” kata Sahrul sebagai protes.

            Tapi Sahrul malah dibawa ke pinggiran sawah, lalu diikat tangannya dan mulut disumpal kain slampek. Lalu Idam membentaknya, “Ngaku nggak, kamu pernah menyelingkuhi istriku?” Tentu saja Sahrul kaget, ngapain selingkuh kok dengan orang jelek? Maka dia pun menggeleng, karena mulut disumpal.

            “Ngaku nggak?” ancam dan gertak Idam lebih beringas. Dia mengeluarkan sebilah pisau, sementara matanya terus melotot. Tiba-tiba Idam memelorotkan celana Sahrul sehingga tampaklah burung cocakrawa Didi Kempot yang katanya kalau digoyang serrrrr…..aduh penake. “Kalau nggak ngaku, burung ini saya potong habis,” ancam Idam.

            Tentu saja Sahrul semakin terancam, karena dia menggesek-gesekkan punggung pisau itu ke leher Sahrul. Dalam kondisi terancam, karena Idam terus mengelurkan kata-kata provokatif, akhirnya dia mengangguk sebagai membenarkan tuduhan Idam. Kain memang dicabut dari mulutnya, tapi kembali dihajar dan dimaki-maki, “Kurang ajar lu ya, berani-beraninya setubuhi bini gua,” kata Idam yang rupanya pernah ke Jakarta.

            Untung penyiksaan itu segera terlihat oleh Cut Santi. Kebetulan, Idam pun mengklarifikasi pengakuan Sahrul. Tentu saja istri Idam itu membantah tuduhan suami. Masak selingkuh sama bocah. Lagi pula masalah selingkuh kan urusan sensitip di Aceh. Jika ketahuan anggota Wilayatul Hisbah, bisa kena sanksi hukuman cambuk 100 kali.

            Baru Sahrul dilepaskan dan bisa pulang. Tapi bukan pulang ke rumah, tapi langsung mengadu ke Polsek Pidie, dan Idam pun ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui baru saja menganiaya Sahrul karena diyakininya telah menggauli bininya. Apa buktinya Idam tak bisa menjawab, karena katanya sekedar bisikan bisikan dalam dirinya.

            Gila memang, tapi belum akut. (SI/Gunarso TS)

           

News Update