TANGSEL - Tiga calon walikota Tangsel (Tangerang Selatan) mulai berani mengungkapkan jurus-jurus meraup suara di tengah kondisi pandemi Covid-19. Jurus-jurus itu penting, mengingat pastisipasi warga Tangsel dalam Pilkada selama ini rendah.
Rendahnya antusiasme masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 lalu yang hanya diikuti 57 persen warga, dikhawatirkan akan kembali terjadi pada Pilkada serentak tahun 2020.
Pasalnya dalam pilkada saat ini masyarakat harus mengikuti pesta demokrasi lima tahunan di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Pilar Pastikan Kesejahteraan Buruh Masuk dalam Program Prioritas Tangsel Unggul
Tiga pasangan calon yang akan bertanding dalam Pilkada Kota Tangsel saat ini memiliki kiat-kiat khusus untuk mendapatkan suara dari masyarakat.
Siti Azizah
Calon Wali Kota Siti Nur Azizah mengatakan situasi pandemi covid-19 saat ini diharapkan masyarakat akan sadar bahwa mereka dapat melakukan perubahan besar untuk Tangsel.
"Kita akan kumandangkan semangat Tangsel yang tidak boleh dimiliki oleh segelintir elit politik. Saya kira ini menjadi point yang sangat penting, membangun kedekatan dan gagasan kepada masyarakat, dan ini yang akan kita lakukan di Tangsel," ujar Azizah saat pemaparan visi misi dan program kerja pasang calon Wali Kota Tangsel yang diadakan PWI Kota Tangsel, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Pengambilan Nomor Urut Pilkada Tangsel, Rahayu Saraswati Tak Didampingi Muhammad
Muhamad
Sementara Calon Wali Kota Tangsel, Muhamad, mengatakan akan melakukan pendekatan yang selama ini dia lakukan sebagai pejabat daerah.