JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, agar perilaku cuci tangan dengan sabun dimasukkan dalam ekstrakurikuler non pelajaran formal di sekolah.
Menurutnya, saat ini kebiasaan rutin mencuci tangan dengan sabun wajib dilakukan guna menurunkan risiko penularan Covid-19, tentunya dapat pula mengurangi risiko penularan penyakit lainnya.
"Mungkin Kementerian Pendidikan sudah bergerak untuk memasukkan dalam ekstrakurikuler atau modul pembelajaran yang mengajak sejak paud, untuk selalu memasukkan, tentang ajaran cuci tangan ini dengan baik dan benar," ujar Widyastuti saat webinar dengan tema 'Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia', Kamis (15/10/2020).
Meski sederhana, mencuci tangan memberikan dampak yang luar biasa untuk perlindungan diri agar terhindar dari penyakit. "Tujuan kita untuk mencegah penyakit menular dengan mencuci tangan , agar pengendalian penyakit bisa dilakukan termasuk pengendalian penyakit covid," tuturnya.
Baca juga: Masyarakat Cenderung Abai Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak
Ia pun berharap siswa didik sekolah di Jakarta sudah membiasakan diri rajin mencuci tangan. Hal tersebut juga dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi penularan Covid-19.
Tak hanya pelajar Widyastuti juga meminta masyarakat perlu melakukan Perilaku, Hidup, Bersih dan Sehat (PHBS).
"Pembelajaran sejak dini melalui anak anak sekolah, sejak mulai PAUD, sudah harus mulai diajarkan tentang gerakan ini (rajin cuci tangan) jadi kita masukkan dalam elemen di institusi pendidikan," paparnya.
Widyastuti memaparkan, dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dapat menurunkan risiko penularan virus Corona hingga 35 persen.
"Terkait dengan covid, kita tau bahwa jurnal ilmiah menyebutkan bisa menurunkan penularan covid kurang lebih 35 persen," tutupnya. (Yono/tha)