ADVERTISEMENT

Kader Golkar Depok Membelot Dukung Paslon Idris-Imam

Selasa, 13 Oktober 2020 18:07 WIB

Share
Kader Golkar Depok Membelot Dukung Paslon Idris-Imam

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK - Setelah Kader PDI Perjuangan (PDI - P) tidak mendukung Paslon nomor 1 Pradi -Afifah, kini disusul dengan Kader Golkar yang juga membelot dukung Pasangan Nomor urut dua Wali - Wakil Walikota Depok Idris - Imam pada Pilkada 9 Desember 2020.

"Alasan lebih memilih pasangan Idris - Imam, melihat sosok Pak Kiai Idris adalah pemimpin sebelumnya di Depok. Selama menjadi Walikota selama lima tahun menjalankan tugas telah memenuhi janji program. Kampanye seperti pembangunan alun-alun dan insentif kepada pembimbing rohani,” ujar Kader Golkar Amsori, kepada wartawan saat dikonfirmasi,Selasa (13/10) sore.

Sementara itu diakui Amsori, bahwa dirinya masih tercatat sebagai kader Golkar dan masih memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Golkar.

"Setelah mendukung Paslon nomor urut 2 Idris - Imam setelahnya masih diakui atau tidak, namun masih tercatat sebagai anggota kader Golkar. Saya merasa selama ini tidak ada komunikasi yang baik, baik pengurus PK Kecamatan dan DPD untuk bagaimana kader-kader partai itu diakomodir. Di pilkada ini kan tidak ada sama sekali (komunikasi,red), bahkan cenderung membuat faksi-faksi sendiri,” ucapnya.

Baca juga: DPC PPP Depok Membentuk 'Barak' Pemenangan Paslon Idris-Imam

Terakhir menjabat sebagai ketua Partai Golkar Kecamatan Cipayung, Amsori menambahkan Pilkada ini bicara tentang pilihan.

“Membela kiai adalah membela agama, saya menganggap kiai ini bukan orang sembarangan, bahwa kiai adalah penerus nabi. Saya menilai kiai itu mulia, maka saya berjuang bagaimana kiai ini bisa memimpin kembali Kota Depok di periode kedua,” ungkapnya.

Mantan Ketua Karang Taruna Kota Depok itu juga menilai sosok Imam Budi Hartono yang notabene kader PKS namun tidak mengedepankan sebagai kader PKS melainkan pembinaan-pembinaan khususnya kepada pemuda.

Selain pernah menjabat sebagai pengurus Karang Taruna Jawa Barat, Imam juga dinilai memiliki kontribusi terhadap pemuda di Kota Depok.

“Idris-Imam merupakan perpaduan yang sempurna, Pak Imam lebih menyasar kalangan milenial dan Pak Idris lebih kepada tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Pak Idris seorang ulama yang berpengalaman di pemerintahan dan Pak Imam seorang politisi dan akademisi yang juga berpengalaman di legislatif,” terangnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Trias Haprimita
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT