ADVERTISEMENT

Wisata Susur 'Perut Bumi': Gua Agung Garunggang, Pesona Alam Zaman Batu

Minggu, 11 Oktober 2020 12:45 WIB

Share
Wisata Susur 'Perut Bumi': Gua Agung Garunggang, Pesona Alam Zaman Batu

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MESKI mobilitas terbatas karena pandemi Covid-19, warga Ibu Kota masih bisa tetap berwisata alam tanpa harus pergi jauh. Contohnya saja wisata susur goa di kawasan Sentul, Bogor ini. Tidak hanya dekat, wisata susur gua ini pun berbiaya murah, hanya dibutuhkan sekitar Rp15 ribu untuk biaya masuk.

Goa Agung Garunggang yang terletak Jalan Ptp Terusan, Karang Tengah, Kec. Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat ini menyuguhkan wisata susur gua yang unik. Jika wisata susur gua untuk pemula pada umumnya memiliki karakter mulut gua yang seperti gerbang, Gua Agung Garunggang memiliki mulut gua yang vertikal dan horizontal gua sepanjang 30 meter.

Sebenarnya Gua Agung Garunggang bukan satu-satunya karst di sini, terdapat setidaknya tiga gua lainnya di kawasan karst ini. Namun, warga setempat baru membuka satu gua saja untuk dijadikan pariwisata umum.

“Ada gua selain Gua Agung Garunggang, tapi tidak bisa dimasuki pengunjung biasa karena pintu masuknya vertikal tinggi, namun hanya sebagian yang ada tangga nya. Sekitar 4 meter tidak ada, jadi hanya bisa dilewati oleh profesional dengan peralatan susur gua,” ujar Arman (28) salah satu pegiat susur gua.

Baca juga: Kembangkan Wisata Hutan Bambu, Wakil Wali Kota Bekasi: Kami akan Upgrade

Menyoal membuka wisata di tengah pandemi, pihak pengelola juga menjaga protokol kesehatan pengunjung selama di lokasi ini. Terlihat banyak pengunjung menggunakan masker, meski demikian ada saja yang melepas masker selama sesi foto atau di beberapa kesempatan lainnya.

Medan Tak Mudah

Memasuki kawasan gua, pengunjung harus sedikit mengupayakan otot-otot untuk menuruni tangga dan bermanuver di antara bebatuan gua yang cantik. Medannya yang tidak mudah, membuat kawasan karst ini sering menjadi wahana bermain para pegiat susur gua. Tak heran jika pengunjung berpapasan dengan para pegiat susur gua profesional, lengkap dengan peralatan caving seperti tali dan alat-alat metalnya.

Gua ini memiliki karakter gua basah atau memiliki aliran sungai di dalamnya. Jadi, jika ingin berkunjung, diharapkan tidak lupa membawa pakaian ganti. Selain basah, pengunjung jika tentunya akan sedikit berkotor-kotoran. Sebab, pengunjung akan disambut dengan banyak lumpur dan kalau beruntung, akan merasakan sensasi dari sejumlah gumpalan guano alias kotoran kelelawar yang mengendap di dasar gua.

Baca juga: Menggali Potensi Kopi Lokal NTB untuk Perkuat Pariwisata

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT