Baca juga: Tampil Vulgar di Medsos, Laura Gadea: Jangan Ragu untuk Bebas
Dan Murdiono pun seperti redaktur dalam sebuah koran, dia tak mau terima mentah-mentah laporan Ngatini, tapi harus didukung bukti berupa foto atau video.
Novianti tega mengkhianati suami, karena kesepian. Sejak Murdino sering ditugaskan ke luar kota oleh kantornya, di rumah dalam seminggu paling 1-2 hari. Suami memang bekerja pada sebuah kontraktor.
Dan ketika kantornya dapat proyek kdi luar kota, Murdiono bisa keliling Jatim. Sebentar di Banyuwangi, besoknya sudah sampai Lumajang. Lain hari lagi sudah berada di Madiun.
Ironisnya, jarang di rumah tapi setiap ada di rumah juga tak dimanfaatkan untuk “nyetrom” istri yang menjadi kewajibannya.
Lama-lama Novianti jadi kesepian dan kemudian nyangkut pada Anton yang masih satu kampung.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Anies Longgarkan PSBB Ke Transisi
Awalnya hanya sekedar telpon-telpoan sampai kemudian pada tindakan mesum. Soalnya Anton punya prinsip, “Ketimbang tunggangi masa pendemo UU Cipta Kerja, mendingan tunggangi bini tetangga saja.”
Dan Novianti tak peduli akan posisi pembantu di rumahnya. Ketika Ngatini melihatnya, bisa-bisanya membawa Anton ke dalam kamarnya.
Dan Ngatini sesuai penugasan majikan Murdiono, diam-diam berhasil motret adegan mesum Novianti-Anton, lalu dikirimkan kepada majikannya yang berada di luar kota.
Murdiono yang kala itu sedang di Ngawi, segera saja kembali ke Surabaya, untuk klarifikasi pada istri. Benarkah selingkuh dengan Anton? Tentu saja Novianti berkelit bahwa itu fitnah belaka. Jaman sekarang banyak berita hoaks jadi jangan percaya.
Tiba-tiba Murdiono tunjukkan foto istri tengah bermesraan dengan Anton. “Kalau begitu yang main “kuda lumping” ini siapa?” tanya Murdiono.