ADVERTISEMENT
Sabtu, 10 Oktober 2020 20:20 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Meski dihadang dan ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Hitadipa, Papua, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terus melakukan investigasi kasus tewasnya pendeta Yeremias Zanbani di Intan Jaya, Papua.
Ketua Investigasi TGPF Intan Jaya Benny Mamoto mengatakan, rombongan TNI bersama Tim TGPF ditembaki di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Intan Jaya, pada Jumat (9/10) sekitar pukul:15.30 WIT
Tim TGPF ditembakan usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Hitadipa menuju Sugapa, Papu. Akibatnya, 1 anggota militer Sersan Satu TNI Faisal Akbar dan 1 tim investigasi, Bambang Purwoko mengalami luka tembak.
Kedatangan Tim TGPF kelokasi menggunakan, helm dan rompi anti peluru terdiri dari warga sipil, dosen, dan peneliti dari UGM Yogyakarta untuk melanjutkan investigasi dengan memeriksa ulang saksi, termasuk saksi lainnya.
"Tim ini juga melanjutkan tugas dengan bertemu sejumlah pihak, termasuk tokoh gereja setempat," kata Benny Mamoto, Sabtu (10/10/2020).
Benny menegaskan, Tim TGPF akan terus bekerja melakukan investigasi sampai tuntas meski satu anggotanya yang merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada ditembak KKB.
Baca juga: Menko Polhukam Bentuk TGPF Usut Kasus Penembakan di Intan Jaya Papua
"Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin. Kami terus bekerja untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada tim ini. Mohon doanya agar kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik," pungkasnya.
Kedua korban hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Sugapa, Intan Jaya. Korban Bambang mengalami luka tembak pada bagian kaki, sedangkan Sersan Satu Faisal tertembak dibagian pinggang.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT