MenkopUKM Ajak Himpunan Pengusaha Kembangkan Koperasi dan UMKM

Jumat 09 Okt 2020, 21:04 WIB
MenkopUKM Ajak Himpunan Pengusaha Kembangkan Koperasi dan UMKM.

MenkopUKM Ajak Himpunan Pengusaha Kembangkan Koperasi dan UMKM.

JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengajak Himpunan Pengusaha Nahdliyin untuk turut serta terlibat dalam upaya pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Saya mengajak para nahdliyin, terutama yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin, untuk ikut serta membangun dan mengembangkan koperasi dan UMKM,” kata Teten Masduki dalam siaran persnya di KemenkopUKM di Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Teten mengatakan selama ini banyak koperasi yang berkembang di lingkungan Nahdliyin dan hal ini dapat menjadi modal pendukung untuk kerja sama tersebut.

Baca juga: KemenkopUKM Perkuat Kemitraan Dukung Digitalisasi 40.000 UMKM

Ia juga berharap para pengusaha Nahdliyin menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Selebihnya, ia menekankan bahwa struktur ekonomi Indonesia memiliki formasi 99 persen UMKM dengan tingkat penyerapan kerja mencapai 97 persen, dan kontribusi ke PDB hingga 60 persen.

“Kontribusi dari UMKM itu sangat besar, sehingga ekonomi Indonesia ini sebenarnya UMKM; namun sayangnya produktivitas UMKM masih terlalu rendah dibandingkan dengan usaha besar atau korporasi yang jumlahnya 1 persen; inilah tantangan utama kita,” katanya.

Baca juga: Ditengah Pandemi, MenkopUKM Minta UMKM Lakukan Adaptasi dan Inovasi Produk, Sesuai Market Baru.

Di tengah pandemi, kata Teten, UMKM mengalami dampak yang luar biasa, dan kondisinya berbeda dengan krisis 1998 di mana ketika usaha besar berjatuhan, UMKM justru menyelamatkan ekonomi Indonesia.

“Saat ini beda, seluruh dunia sekarang mengalami krisis; UMKM sangat terdampak dari sisi supply maupun demand. Banyak survei dilakukan, salah satunya dari ADB, yang mencatat bahwa 50 persen UMKM diperkirakan akan menutup usahanya, sementara 88 persen usaha mikro sudah tidak lagi memiliki tabungan,” katanya.

Untuk itu, ia mengatakan, Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp123,46 triliun untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional khusus sektor UMKM. Per 5 Oktober 2020, progress sementara mencapai 67,99% atau telah disalurkan sebesar Rp83,9 triliun. (adji/tha)

Berita Terkait
News Update