Rihanna Membuat Penggemar Muslim Marah, Produser Minta Maaf

AMERIKA - Rihanna memicu perdebatan setelah penggemar Muslimnya menunjukkan ketidaksukaan karena penggunaan lagu "Doom" yang menyertakan ayat hadis.

Hal ini dilakukan selama peragaan busana pakaian dalam Savage x Fenty, Los Angeles, Jumat (2/10). 

Lagu "Doom" diciptakan oleh produser yang berbasis di London, Coucou Chloe selama sebagian dari acara Rihanna, yang disiarkan di Volume 2 Amazon Prime pada Jumat kemarin.  Lagu yang dirilis pada tahun 2017 itu memuat remix dari narasi hadits tentang akhir zaman dan hari penghakiman di sejarah Muslim.

Hadis sendiri merupakan catatan tertulis dari ucapan dan tindakan Nabi Muhammad dan sahabat terdekatnya. Dalam hal otoritas tekstual, umat Islam menganggap hadis adalah suci nomor dua setelah Alquran.

"Saya ingin meminta maaf secara mendalam atas pelanggaran yang disebabkan oleh sampel vokal yang digunakan dalam lagu saya 'DOOM'. Lagu itu dibuat menggunakan sampel dari trek Baile Funk yang saya temukan online. Pada saat itu, saya tidak tahu bahwa sampel ini menggunakan teks dari sebuah Hadits Islam," kata Coucou Chloe dalam tweetnya.

Produser tersebut juga menambahkan bahwa dia bertanggung jawab penuh karena tidak melakukan penelitian tentang apa arti dari kata-kata tersebut dan sedang berusaha untuk menghapus lagu tersebut dari semua platform streaming.

Sedangkan CEO 5ive Pillars, desainer pakaian Farrukh Irsyad menggambarkan lagu Rihanna membuat penggemar muslim marah. Lagu itu itu memicu kemarahan kolektif umat Islam.

5ive Pillars adalah merek fashion yang terinspirasi oleh budaya Timur dan Islam.

"Bagi kami Muslim, Hadits adalah kitab suci dan bagian fundamental dari agama kami. Melihat sebuah Hadis yang digunakan dalam konteks jenis ini, baik oleh seniman maupun tim Fenty Rihanna adalah tidak menyenangkan dan tidak sopan," katanya.

Sementara pemilik kosmetik Fenty, penyanyi Rihanna, meminta maaf atas insiden tersebut melalui media sosial instagram storiesnya, Selasa (6/10).