BEKASI – Wajah yang tertutup saebo (penutup kepala) hitam itu terus menunduk. Bibirnya terlihat sesekali bergetar, sesekali tangannya menyeka kedua matanya yang basah akibat air mata.
Dia lah Dariah (36), wanita bersuami yang menjadi otak dibalik kasus pembunuhan terhadap seorang pria lajang bernama Sayiin (33), yang menjadi salah satu pacar gelapnya. Kasus pembunuhan itu sendiri berlatar cinta segi empat.
Dariah sendiri sudah memiliki suami sah yang bekerja di Surabaya. Selain menjalin asmara gelap dengan Sayiin, wanita yang belum memiliki keturunan itu juga memiliki hubungan dengan Natim (33) seorang pengusaha gypsum di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Cinta segi empat itu sendiri sudah berlangsung cukup lama.
Baca juga: Diperas, Wanita Otak Pembunuhan Berlatar Cinta Segi Empat di Bekasi Dendam
Kendati sudah bersuami, Dariah rupanya terus berhubungan dengan Sayiin hingga berlanjut asmara. "Mereka kenal sejak SMP dan sempat berpacaran," sebut satu sumber di Polsek Cikarang Selatan, Selasa (6/10/2020).
Hubungan gelap keduanya mulai Goyah ketika, Sayiin mengetahui teman SMP nya juga memiliki pria idaman lain (PIL) , seorang pengusaha gypsum bernama Natim .
"Perkenalan Dariah dengan Natim bermula ketika Natim merenovasi rumahnya. Dari situ Natim berkenalan, saling goda hingga lanjut ke asmara gelap," sebut sumber tadi.
Baca juga: Pembunuhan Berlatar Cinta Segi Empat Diungkap Polres Metro Bekasi
Sayiin pun kecewa mengetahui kenyataan itu. Kekecewaan Sayiin kemudian dilampiaskannya dengan menyadap whatsapp (WA) Dariah sehingga percakapan asmara Daria dengan Natim pun selalu terpantau oleh Sayiin.
Hasil sadapan WA itu lah yang dijadikan Sayik untuk membalas sakit hatinya. "Korban kemudian mengonfirmasikan hasil sadapan WA kepada tersangka D (Dariah). Dan jika ingin dihapus, korban meminta uang sebesar Rp3,5 juta. Namun hanya disanggupi oleh D sebesar Rp500 ribu," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawaan saat jumpa pers kepada media, Selasa (6/10/2020).
Dari situlah awal pembunuhan terhadap korban yang bekerja di sebuah perusahaan pembuat ban. Dariah yang kesal dengan ulah korban mengadu kepada Natim hingga akhirnya pemuda lajang itu dibantai di sebuah lokasi di Desa Suka Sejati, Cikarang Selatan, Kabulapaten Bekasi.