TANGSEL – Belum terungkapnya kasus begal payudara yang menimpa dua wanita saat berolahraga di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang selatan membuat resah.
Pasalnya dari empat Kasus begal payudara yang terjadi di Pondok Aren dan satu kasus di Ciputat dalam kurun waktu satu tahun, tak satu pelaku pun dapat ditangkap.
Menanggapi hal tersebut, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti meminta aparat kepolisian dari Polsek Pondok Aren dan Polres Tangsel untuk segera mengungkap pelaku begal payudara yang marak terjadi di Tangsel.
"Saya berharap aparat Kepolisian segera dapat mengidentifikasi dan menangkap pelaku kejahatan pelecehan seksual yg terjadi di Tangerang Selatan, serta menangkap pelaku kasus serupa yg terjadi sebelumnya yang diberitakan buron," ujar Poengky kepada media, Senin (5/10/2020).
Baca juga: Ganyang Begal Payudara
Poengky meminta pihak kepolisian dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah untum melakulan pengecekan sejumlah CCTV, sehingga kasus ini dapat terungkap.
"Dengan bantuan scientific crime investigation (penyidikan berbasis ilmiah), misalnya rekaman CCTV dan face recognition yang dicocokkan dengan data kependudukan. Penyidik diharapkan dapat mengetahui keberadaan pelaku dan segera menangkapnya," katanya.
Poengky berharap untuk tindakan preventif, Pemerintah Daerah dan Kepolisian dapat memaksimalkan penggunaan IT untuk mendukung Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) dengan mengajak masyarakat untuk berperan serta seperti pemasangan CCTV diberbagai lokasi.
Baca juga: Begal Payudara Marak di Tangsel, Sejumlah Kasus Korban Belum Terungkap
"Dengan demikian akan sangat membantu jika suatu ketika terjadi tindak kejahatan di tempat tersebut, rekaman CCTV dapat memberikan bukti atau petunjuk bagi penyidik untuk segera mengidentifikasi dan menangkap pelakunya," katanya.
Agar kasus serupa tidak terulang, lanjut Poengky, dirinya berharap kepada para survival (penyintas) agar segera melaporkan kepada Polisi agar dapat segera dilakukan penyelidikan dan penyidikan.