Inilah 8 MItos Pernikahan Jawa, Ada Aturan Khusus untuk Anak Sulung

Senin 05 Okt 2020, 17:35 WIB
Illustrasi pernikahan adat Jawa

Illustrasi pernikahan adat Jawa

Mitos adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.

Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional.

Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta dan bentuk topografi, keadaan dunia dan para makhluk penghuninya, deskripsi tentang para makhluk mitologis, dan sebagainya.

Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual.

Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.

Bagi sebagian masyarakat mitos sendiri adalah suatu hal yang dipercaya oleh bagian dari mereka yang harus atau dihindari untuk menjauh dari hal hal yang tidak diinginkan atau sebaliknya, berikut ini beberapa mitos Jawa yang kerap dipercaya sebelum seseorang itu melangsungkan pernikahan :


1. Anak pertama tidak boleh menikah dengan anak nomor tiga
Banyak masyarakat Jawa juga masih mempercayai aturan tersebut yang kadang menyebabkan sugesti berlebihan. Salah satu contohnya, apabila pasangan anak pertama menikah dengan nomor tiga maka akan mendapat malapetaka dalam keluarga.

2. Jangan menikah di bulan Syura
Banyak masyarakat percaya bahwa pernikahan dibulan sura tidak boleh dilaksanakan karena dipercaya bulan sura adalah bulan khusus untuk Ratu Pantai Selatan mengadakan hajatan

3. Kado Pernikahan
Dalam acara pernikahan tentunya akan ada yang memberi hadiah kado pernikahan , hendaklah kado pertama yang dibuka adalah sesuatu yang dipakai pertama kali ketika akan mulai menapaki kehidupan berkeluarga. Bila hal tersebut dilakukan, maka diyakini keluarga baru tersebut akan mendapatkan keberuntungan.

4. Weton atau hari
Ketika hendak melangsungkan pernikahan, di masyarakat Jawa akan ada yang namanya perhitungan weton jodoh atau kecocokan pasangan. Ada beberapa weton yang nantinya tidak bisa cocok atau berjodoh.mereka yang benar benar percaya mitos ini jika bertemu dengan weton yang tidak berjodoh maka mereka akan membatalkan pernikahan tersebut .

5. Sama sama anak Sulung
Dimaksud pernikahan siji jejer telu adalah ketika kedua calon mempelai sama-sama anak nomor 1 dan salah satu orang tua mereka juga anak nomor 1 di keluarganya. Jika pernikahan ini tetap dilangsungkan, sebagian masyarakat percaya bahwa pernikahan ini akan mendatangkan sial dan malapetaka.

Berita Terkait
News Update