JATINEGARA – Meski air setinggi 2 meter telah merendam pemukiman, namun warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara memilih bertahan di rumahnya, meski air luapan Kali Ciliwung menenggelamkan kediaman warga, Senin (5/10/2020).
Jhony (42), warga setempat mengatakan, hampir semua warga belum mengungsi karena hingga kini tak ada imbauan dari pihak Kelurahan. Dimana belum ada kabar juga terkait posko pengungsian yang sudah dibuka. "Biasanya kalau banjirnya berhari-hari baru buka posko pengungsian, kalau ini kan baru satu hari banjir," katanya.
Dikatakan Jhony, karena hal itulah ia dan ratusan warga lainnya masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Dimana dengan memanfaatkan lantai dua rumah untuk dijadikan tempat berlindung.
"Cuma kalau bertahan diatas rumah ya repot, karena kan mau apa-apa terbatas apalagi dibawahnya air semua," ungkapnya.
Unus (71), warga Kebon Pala lainnya, membenarkan bila belum ada imbauan mengungsi dari pihak Kelurahan dan belum dibukanya posko pengungsian bagi warga. Karena biasanya untuk posko pengungsian berada di kantor Kelurahan Kampung Melayu.
"Kalau dari RW 04 dan 05 ke posko jaraknya 100 meter," tuturnya.
Selain posko yang belum dibuka, sambung Unus, bantuan untuk warga juga belum diterimanya. Padahal bantuan makanan sangat dibutuhkan lantaran hampir semua dapur warga terendam. "Ya mudah-mudahan saja nanti ada bantuan yang diberikan, minimal makan siang saja lah," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Jatinegara Endang Sofyan mengatakan, belum ada satu pun warga Kebon Pala yang mengungsi karena banjir berketinggian 2 meter. Meski begitu, ia tak menjelaskan apakah posko untuk korban banjir sudah siap atau belum. "Tidak ada pengungsi, ketinggian air sudah mulai surut," tukasnya. (ifand/tri)