ADVERTISEMENT

Sajian Pedas Ayam Geprek Bensu Digemari Banyak Pelanggan

Minggu, 4 Oktober 2020 12:15 WIB

Share
Sajian Pedas Ayam Geprek Bensu Digemari Banyak Pelanggan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KOMEDIAN sekaligus presenter Ruben Onsu memiliki bisnis kuliner Ayam Geprek yang terbilang baru dalam khazanah makanan Indonesia.

Dulunya Ia sering membeli telur ayam untuk dikonsumsi bersama dengan Sarwendah, dari kenalan teman di Bali. Suatu saat setelah mengikuti sebuah rapat, didatangi peternak tersebut.

Dia menawarkan untuk membeli 3 potong ayam miliknya. Dirinya memutuskan untuk membelinya. “Awalnya telur, kini justru mengembangkan bisnis kuliner dari ayam yang tak direncanakannya di awal. Memang benar ya, sebuah ide terkadang datangnya mendadak,” tutur Ruben Onsu, kemarin.

Ruben mengembangkan bisnis kulinernya ke beberapa cabang di seluruh Indonesia, dan berkembang dengan baik, hingga omsetnya mencapai miliaran rupiah.

“Hingga menu banyak dan omzet capai Rp3 miliar dalam sebulan,” ungkapnya.

Ayam Geprek Bensu. (ist)Ayam Geprek Bensu. (instagram/@geprekbensu)

Ruben dan adiknya memulai bisnis kuliner di sebuah warung kecil di daerah Pademangan, Jakarta Utara. Awalnya tidak merencanakan buka di sana karena tempatnya yang cukup sempit.

Namun hasil berkata sebaliknya, pada hari pertama Geprek Bensu dibuka justru langsung ludes dan habis. Sebanyak 100 potong ayam habis. Begitu pula keesokan harinya ketika menyediakan 200 potong juga habis. Bahkan sampai harus membuka gerai dua kali untuk mencoba menyenangkan para pelanggannya.

“Sekarang saya sudah memiliki 110 gerai franchise dan punya ribuan karyawan untuk membantunya bisnis saya,” terang Ruben.

Ayam Geprek Bensu miliknya merupakan salah satu kuliner yang digemari masyarakat karena sajian menu yang super pedas. Setelah sukses dengan bisnis kuliner ayam geprek yang digelutinya sejak Maret 2017, kini ia mencoba buka bisnis kuliner yang lain. Mulai dari Bakso Bensu, makanan beku Bensu, hingga Bensu Drink sudah digelutinya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT