PANDEMI Covid-19 belum berakhir. Kita harus membiasakan diri dengan perubahan perilaku dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kapan berakhirnya pandemi Covid-19, tidak ada yang bisa memastikan. Jadi, yang wajib kita lakukan adalah mematuhi protokol kesehatan ‘3M’ yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Di tengah pandemi ini dan di tengah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Ketat, aktivitas ekonomi harus terus berjalan. Banyak warga yang terpaksa tetap melakukan aktivitas di luar rumah, namun tidak semua yang menggunakan kendaraan pribadi. Transportasi umum pun jadi pilihan. Tapi ingat, angkutan umum yang dinaiki harus aman dari ancaman Covid-19.
Presiden Joko Widodo menekankan, transportasi publik harus menerapkan protokol kesehatan di kendaraan. Baik itu truk, angkutan umum, angkutan kota, bus, taksi dan kendaraan lainnya. Transportasi umum wajib mengikuti protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo, Prof. Dr. Widodo Muktiyo juga menyampaikan imbauan sama. Dia mengungkapkan, semua aktivitas masyarakat sudah seyogyanya menerapkan ‘3M’.
“Sama seperti memakai masker dan mencuci tangan, patuh jaga jarak, harus kita jadikan gaya hidup baru. Ini menjadi tantangan buat kita semua, harus konsisten untuk tidak berkumpul atau berkerumun,” ujar Widodo. Disiplin jaga jarak, lanjut Widodo dapat menekan angka penularan Covid-19.
Nah, semua imbauan pemerintah harus kamu patuhi. Sebuah penelitian yang dilakukan BMC Infectious Diseases selama wabah flu menunjukkan, mereka yang menggunakan transportasi publik terutama bus dan kereta memiliki risiko infeksi saluran pernapasan akut enam kali lebih tinggi, daripada orang yang tidak menggunakan transportasi umum.
Jadi kalau mau naik angkutan umum, apakah bus Transjakarta, kereta api, atau trasportasi publik lainnya, ikuti tips berikut ini:
1. Jaga Jarak Saat Menunggu Angkutan
Pastikan jarak aman dengan orang lain ketika berada di halte TransJakarta, stasiun kereta api, maupun terminal. Social distancing dan physical distancing harus tetap diterapkan, karen kita tidak tahu orang-orang di sekitar kita sehat atau tidak.
2. Jauhi Kerumunan
Ketika berada di area publik terminal, halte maupun stasiun jangan lupa jauhi kerumunan. Menjauhi kerumunan dan menjaga jarak atau physical distancing, adalah salah satu upaya mengurangi penyebaran virus corona. Jika berada di sekitar orang di tempat yang sama, cepatlah menjauh.
3. Jaga Jarak di Dalam Angkutan
Dalam posisi duduk, jaga jarak dengan penumpang lain minimal satu kursi. Seandainya kamu terpaksa harus berdiri, usahakan untuk menjaga jarak minimal satu meter. Tapi jika tidak memungkinkan, setidaknya kamu bisa menjaga jarak satu lengan dengan penumpang lain.
Dr. William Schaffner pakar penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine, Nashville, Tennessee mengatakan jarak 6 kaki atau 2 meter adalah jarak yang aman.
Mengapa ? Karena tanpa batuk atau bersin pun, virus corona bisa menyebar. Lewat mana ? Lewat hembusan nafas orang yang terinfeksi. Ini yang disebut sebagai ‘zona pernafasan’.
Jadi, jika kamu berdiri dalam jarak 6 kaki atau 2 meter, hembusan nafas ataupun aerosol dari orang yang terinfeksi bisa dihindari. Patuhilah protokol kesehatan, supaya kamu tidak menyesal.