Viva Yoga: Amien Rais Sudah Tidak Identik Lagi dengan PAN

Jumat 02 Okt 2020, 10:58 WIB
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi. (ist)

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi. (ist)

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, mengatakan Amien Rais resmi keluar dari partainya. Hal ini lantaran Amien baru saja mendeklarasikan partai baru bernama Partai Ummat.

"Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN. Oleh karena itu Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN," katanya, Jumat (2/10/2020)

Ia mengatakan, PAN menyambut baik kehadiran Partai Ummat di gelanggang politik Indonesia. Viva menegaskan, secara ideologi politik, PAN dan Partai Ummat berbeda.

"PAN berideologi Nasionalis-Relijius, Partai Ummat itu partai Islam. Keperbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Hengkang dari PAN, Amien Rais Akhirnya Resmikan Partai Ummat

Menurut Viva, PAN tidak ada program khusus  berkaitan dengan berdirinya Partai Ummat. PAN saat ini tetap fokus untuk menyelesaikan konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa melalui kegiatan permusyawaratan, membuat program kemanusian untuk membantu pemerintah memberantas pandemi Covid 19, menjalankan fungsi konstitusional di lembaga legislatif, termasuk fungsi kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan, serta masif bergerak membangun proses perkaderan partai.

"PAN meyakini bahwa kader dan pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat. Mereka akan tetap istiqomah dan cinta PAN. Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja. Non signifikan. Tidak bedol desa. Apalagi sampai saat ini tidak ada satupun anggota legislatif, di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN dan bergabung di Partai Ummat," katanya.

Mengapa? Karena, pertama, menjadi anggota legislatif dan eksekutif melalui kontestasi dan kemenangan elektoral adalah buah dari perjuangan yang tidak mudah. Hal ini menyebabkan mereka berpikir realistis sebagai seorang politisi dan mereka terpilih karena representasi dukungan rakyat ke PAN.

Kedua, sistem kepartaian dan pemilu menurut menurut Undang-undang tentang Partai Politik dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tentu membutuhkan sumberdaya partai yang kuat. Ada persyaratan berdirinya partai politik baru, ada persyaratan partai politik baru dapat mengikuti kontestasi pemilu sebagai peserta, dan ada persyaratan partai politik peserta pemilu lolos parliamentary threshold (PT) agar dapat meraih kursi di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/ kota.

"PAN akan terus bertransformasi untuk mengarungi samudera politik menjadi partai modern dan menjadi alat perjuangan politik rakyat untuk membangun peradaban Indonesia dan mempercepat terwujudnya kemakmuran rakyat Indonesia," tutupnya. (rizal/ys)

News Update