JAKARTA – Purchasing Manager Indeks (PMI) Indonesia meningkat ke level 50,8, sebelumnya di bulan Juli itu 46,9. Kondisi ini menunjukkan dunia usaha sudah mulai melakukan ekspansi.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara pada acara Perkembangan Pemulihan Ekonomi Nasional yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/9/2020).
Suahasil mengatakan indeks lainnya seperti indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan retail, penjualan mobil, konsumsi listrik sudah terlihat membaik.
"Ini semua sangat tergantung pada pemulihan kesehatan dan penanganan Covid-19. Kita tetap melakukan pemantauan perekonomian dan melewati fase ini dengan baik meskipun tantangan ketidakpastian tetap ada. Kita terus memperbaiki penanganan Covid-19 dan dukungan anggaran pemerintah kepada perekonomian," Kata Suahasil.
Suahasil menjelaskan terjadi percepatan penyerapan anggaran yang sangat signifikan untuk program pemulihan ekonomi nasional, tren realisasi positif terlihat, jika Juni ke Juli PEN terealisasi Rp2-3,05 triliun, Juli ke Agustus Rp63,93 triliun maka Agustus ke September realisasi mencapai Rp93,02 triliun.
Realisasi sektor kesehatan sudah mencapai 24,9% atau Rp21,79 triliun dari Pagu Rp87,55 triliun. "Kita tetap memastikan pagu ini akan terserap dan cukup tersedia bahkan untuk penanganan dan pengadaan vaksin, kita menyiapkan anggaran untuk itu," jelasnya.
Pengadaan vaksin, tidak sekedar membeli tetapi juga melakukan vaksinasi ke seluruh Indonesia. Sehingga ini akan menjadi tanggung jawab lintas sektoral. Sedangkan sektor insentif usaha, realisasinya mencapai 22,9% atau Rp27,61 triliun dari Pagu Rp120,61 triliun.
Ia menambahkan pemerintah terus memastikan pemulihan ekonomi. Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi berkontraksi minus 5,3%. Namun sudah ada proses pemulihan ekonomi dan terus menguat pada Agustus dan diharapkan terus menguat pada September ini agar kontraksinya lebih kecil. Kontraksi ekonomi Indonesia secara grafiknya lebih baik dari negara-negara lain di dunia. (johara/tri)