ADVERTISEMENT

Kemendikbud Teken Nota Kesepahaman Bersama Danone Indonesia

Kamis, 1 Oktober 2020 12:28 WIB

Share
Kemendikbud Teken Nota Kesepahaman Bersama Danone Indonesia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersinergi dengan Danone Group dalam peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pada upaya edukasi kesehatan, kebersihan, dan keterampilan di satuan pendidikan. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Paudasmen), Kemendikbud, Jumeri mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud komitmen yang dilakukan oleh dunia industri terhadap pembangunan manusia Indonesia unggul.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menempuh beberapa langkah kebijakan untuk mencegah terjadinya klaster transmisi Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19," ujar Jumeri pada acara seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendikbud dengan Danone Group yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Dijelaskan Jumeri, SKB tersebut mengatur langkah-langkah pembukaan pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan. Pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan untuk sekolah yang berada pada zona kuning dan hijau setelah memenuhi syarat tertentu.

Dengan demikian, tidak semua satuan pendidikan dapat melakukan pembelaran tatap muka.

“Satuan pendidikan pada zona merah dan oranye harus menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang dapat dilakukan secara daring atau luring,” katanya. 

Jumeri menambahkan, Kemendikbud juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.7,2 triliun untuk bantuan kuota data internet di tahun 2020 guna menunjang program pembelajaran jarak jauh.

Namun, bagi sekolah yang tidak terjangkau fasilitas internet dan listrik, maka siswa, guru, dan orang tua dapat menggunakan modul untuk menunjang pembelajaran melalui luar jaringan (luring).

"Sebanyak 7.593 lembaga belum memperoleh akses jaringan internet dan listrik sehingga diperkirakan sebanyak 482.471 siswa pada sekolah tersebut tidak dapat melakukan pembelajaran daring. Sementara, ketersediaan dana untuk bantuan modul baru sebesar Rp 30,2 miliar. Jumlah tersebut tentunya masih jauh dari kecukupan pemenuhan modul untuk seluruh sekolah tersebut," papar Jumeri.

Acara ini turut dihadiri Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto. Pada bagian lain, Vera menjelaskan Danone akan mereplikasi program unggulan mereka agar dapat mendukung program Merdeka Belajar.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Trias Haprimita
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT