JAKARTA - Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 215 negara di dunia dalam keadaan ekonomi yang sulit, dan itu berimbas kepada pengusaha-pengusaha besar, menengah, kecil, atau mikro.
"Kita tahu semua sekarang kondisi ekonomi tidak mudah. Kondisinya semua berada pada posisi yang sulit. Baik itu pengusaha besar, menengah, kecil, atau mikro. Semua kondisinya sulit. Tidak ada yang tidak," ujar Jokowi.
Itu disampaikan Jokowi saat memberikan bantuan kepada pelaku usaha kecil dari berbagai wilayah di Jakarta dan Kepulauan Seribu pada Rabu (30/9) di Istana Jakarta.
Dalam Minggu ini, Jokowi sudah menyerahkan dua kali bantuan modal dagang kepada pelaku usaha kecil yang masing-masing sebesar Rp2,4 juta.
Selasa kemarin (29/9) bantuan sebesar Rp2,4 juta diberikan kepada 63 pelaku usaha yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bogor,
Presiden mengatakan amat memahami bahwa menjalankan usaha, utamanya bagi para pelaku usaha mikro dan kecil, di tengah pandemi ini tidaklah mudah.
Namun, kondisi seperti saat ini tidak hanya dialami oleh para pelaku usaha mikro maupun kecil saja, tapi juga berimbas kepada pelaku usaha besar. Terlebih, kondisi
"Sebab itulah pemerintah bergerak cepat untuk membantu mereka yang terdampak seperti pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan lainnya, yang mungkin menjadi pihak yang paling terpukul dari adanya pandemi ini," tutur Jokowi.
Presiden menjelaskan bantuan modal kerja yang diserahkan langsung tersebut diharapkan dapat segera digunakan oleh mereka agar perekonomian tetap berjalan. Pemerintah ingin dan juga berupaya agar para pelaku usaha tersebut tetap dapat bertahan di tengah pandemi saat ini.
"Yang paling penting jangan sampai Bapak dan Ibu usahanya tutup. Harus bertahan sampai nanti keadaan normal. Oleh sebab itu kita berikan yang namanya bantuan modal kerja ini," kata Jokowi
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. (johara/win)