POLANDIA - Surat terbuka dari 50 duta besar negara lain dan perwakilan internasional dilayangkan ke Polandia mengenai hak masyarakat LGBT pada Mingu (27/9).
Surat itu menyebutkan perlunya bekerja sama di negara tersebut untuk non-diskriminasi, toleransi, dan saling menerima hak LGBT. Namun surat tersebut ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin Polandia, Senin (28/9).
Seruan para duta besar yang dibuat dalam surat terbuka dikirim ketika komunitas LGBT yang semakin terlihat aktif di Polandia, ternyata menghadapi reaksi keras dari pemerintah sayap kanan, komunitas lokal, dan gereja Katolik.
"Hak asasi manusia bersifat universal dan setiap orang, termasuk orang-orang LGBTI (lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks) berhak untuk diakui sepenuhnya,” isi dari surat terbuka tersebut, seperti dilansir associatedpress.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan dia setuju bahwa setiap orang pantas dihormati, tetapi dia sama sekali tidak setuju dengan klaim duta besar bahwa orang LGBT pantas mendapat kehormatan itu.
"Kepada para duta besar yang terkasih, saya hanya dapat mengatakan bahwa toleransi adalah milik DNA Polandia. Tidak ada yang perlu mengajari kami tentang toleransi, karena kami adalah bangsa yang telah mempelajari toleransi selama berabad-abad dan kami telah memberikan banyak kesaksian tentang sejarah toleransi semacam itu," kata Morawiecki, Senin (28/9).
Beberapa pemimpin Polandia, termasuk Presiden dan anggota parlemen dari partai yang berkuasa, menganggap gerakan hak-hak sipil bagi kaum LGBT sebagai ancaman bagi keluarga tradisional.
Presiden Andrzej Duda memenangkan masa jabatan kedua musim panas ini setelah menyebut hak LGBT sebagai ideologi yang lebih berbahaya daripada komunisme. Namun duta besar AS Georgette Mosbacher menolaknya
“Hak Asasi Manusia bukanlah sebuah ideologi - mereka universal,” kata Mosbacher di media sosial twitternya.
Joachim Brudzinski, Wakil Ketua Partai Hukum dan Keadilan yang sekarang menjadi anggota parlemen Parlemen Eropa, menyetujui perkataan Mosbacher. (Talitha/win)