ADVERTISEMENT

Ketua MUI Depok Ingatkan Warga Tetap Waspada Kemunculan 'PKI Baru'

Rabu, 30 September 2020 12:39 WIB

Share
Ketua MUI Depok Ingatkan Warga Tetap Waspada Kemunculan 'PKI Baru'

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK - Menyikapi momentum peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI), Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH. Encep Hidayat mengingatkan kepada warga negara Indonesia terutama warga Depok agar tetap waspada terhadap bangkitnya bahaya Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa G30S/PKI terjadi 55 tahun silam di negeri ini.

"Dengan adanya kebangkitan PKI seluruh anak bangsa betul-betul harus waspada. Kemungkinan dimaksud Partai Komunis Indonesia, sangat kecil jika muncul kembali di Indonesia bahkan dalam bentuk partai," ujarnya kepada Poskota di Depok, Rabu (30/9) siang.

Menurut Encep, komunis adalah sebuah ideologi jadi ada kemungkinan bangkit kembali di Indonesia walaupun bukan dalam bentuk partai. Namun tidak dapat dipungkuri ada kemungkinan masuk ke partai-partai.

"Apakah ada kemungkinan bangkit kembali ideologi komunisnya, maka dapat dikatakan bisa saja terjadi dan perlu diwaspadai seluruh bangsa Indonesia apalagi umat Islam,"katanya.

Encep menyebutkan, ideologi komunis muncul dalam sebuah partai dimana platform-nya adalah komunis itu sendiri, sehingga hal tersebut tidak mungkin.

“Karena perundang-undangan di negara kita tidak membuka peluang untuk itu, ideologinya iya bisa,” terangnya.

Encep juga menjabat Ketua Baznas Kota Depok memandang, umat Islam khususnya harus waspada dengan bangkitnya ideology komunis.

"Tetap sejak dini harus menempatkan kewaspadaan secara proporsional serta tidak berlebihan. Jika berlebihan dapat menimbulkan persoalan baru serta ditambah timbul kegaduhan," ungkapnya.

Pada saat pandemi sekarang ini, lanjut Encep, bangsa Indonesia belum mengetahui sampai kapan akan berakhir. Namun begitu, ia tetap meminta masyarakat tetap waspada secara proporsional dikarenakan sangat memungkinkan ideologi komunis ini masuk ke tengah-tengah masyarakat.

"Potensi memanfaatkan situasi yang ada kemungkinan bisa dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berhaluan atau beridelogi komunisme,” pungkasnya. (Angga/tha)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT