JAKARTA – Sebanyak 11 orang tewas dan tiga orang lainnya luka, termasuk 19 rumah rusak akibat tanah longsor di Kota Tarakan, Provinsi Kalimatnan Utara (Kaltara) Senin dini hari (28/11/2020).
Tanah longsor itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (27/9/2020) di wilayah Tarakan, kata Dr Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Raditya mengutip keterangan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan mereka yang meninggal dunia itu berasal dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tarakan Utara dan Tarakan Tengah.
"Jumlah korban meninggal dunia sebanyak tujuh di Kecamatan Tarakan Utara, sedangkan empat orang di Tarakan Tengah. Wilayah terdampak berada di Kelurahan Juanta Permai, Tarakan Utara dan dua kelurahan di Tarakan Tengah, yakni Juanta Kerikil dan Selumit Pantai," papar Raditya.
BNPB terus memantau perkembanganan penanganan darurat oleh BPBD Kota Tarakan dan BPBD Provinsi Kalimantan Utara. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi warga dan kaji cepat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sementara itu, BPBD Provinsi Kalimantan Utara pun turut serta berkoordinasi dengan BPBD Kota Tarakan terkait penyaluran bantuan kepada korban terdampak.
Berdasarkan informasi dari BPBD Kota Tarakan, kondisi cuaca terakhir pada Senin (28/9), pukul 11.00 WIB, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di lokasi bencana.
Selama masa pancaroba dan menjelang musim hujan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Pencegahan dan kesiapsiagaan di tingkat keluarga dan komunitas menjadi elemen untuk tetap selamat di tengah ancaman bahaya hidrometeorologi. (johara/tri)