ADVERTISEMENT

Curhatan Abang Ojol Hadapi Corona: Saya Lebih Takut Istri dan Anak Gak Makan

Minggu, 27 September 2020 14:28 WIB

Share
Curhatan Abang Ojol Hadapi Corona: Saya Lebih Takut Istri dan Anak Gak Makan

JAKARTA - Kondisi ekonomi di tengah wabah Covid-19 semakin parah dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat. Susahnya mengais rezeki di masa kini dirasakan betul oleh pengemudi ojek online (ojol).

Untuk bisa bertahan hidup mereka harus bisa hemat dengan mengirit pengeluaran agar bisa makan nasi dengan lauk seadanya. "Kondisi saat ini parah, pak. Sebelumnya gak seberat sakarang. Saya makan nasi pakai garam pak, hemat pengeluaran," kata Indra (40), Sabtu (26/9/2020).

Makan dengan seadanya itu, ia lakukan agar bisa menghidupi kebutuhan anak dan istrinya di rumah. "Rumah masih ngontrak pak. Gak ada istilah lagi susah lagi virus corona kontrakan pembayaran ditunda. Sewa kontrakan ya tetap ditagih. Apa gak pusing pak, sehari-hari dapat buat makan sudah alhamdulilah," ucapnya.

Rp50 Ribu-Rp75 Ribu

Indra mengaku, dalam sehari mengaspal di jalanan rata-rata ia kantongi hanya Rp50 ribu hingga Rp75 ribu. Hal tersebut belum dipotong dengan biaya bensin dan minum. Penghasilan itu ia dapat dari membawa barang atau pesanan makanan dan minuman dari kunsumennya.

"Saat ini kita tidak pernah lagi dapat penumpang, pak. Yang ada hanya bawa barang atau pesanan makanan. Kebanyakan penumpang lari ke taksi online karena lebih nyaman dan selisih tarifnya juga tidak terlalu jauh," tukas Indra yang sedang menunggu orderan di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat.

Takut Corona

Indra mengaku, di tengah pandemi Covid-19, dirinya takut terkena virus corona. Namun, ketakutan itu ia buang jauh-jauh karena tidak makan akan jauh lebih bahaya. "Sebenarnya saya takut sama virus corona pak, tapi saya lebih takut istri dan anak saya gak makan," pungkasnya.

Baca juga:Kisah Horor Ojol, Dapat Orderan Gaib Titik Jemputnya di Kuburan

Ia meminta kepada pemerintah saat ini harus lebih gencar memberikan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar kesulitan dan juga berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. (ilham/ys)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT