JAKARTA - Mantan Ketua Bidang Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof. dr. Akmal Taher mengatakan tidak tepat untuk menggantikan kepentingan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan 3T (tracing, testing, dan treatment) dengan fokus pada vaksin.
"Tidak tepat menggantikan 3M dan 3T dengan vaksin. Berbahaya. Karena hanya beberapa orang yang akan dapat vaksin. Sementara yg lain tidak terlindungi apa-apa," kata dia di acara Obrolan Kawal, Sabtu (26/09/2020) malam.
Prof Akmal menegaskan tidak perlu membesar-besarkan ekspektasi pada vaksin, "Tidak usah membesarkan ekspektasi pada vaksin. Jauh lebih penting menerapkan 3M pada masyarakat dan 3T pada pemerintah tetap tidak boleh kendor," tegas dia.
Dia menjelaskan, memang di awal pandemi, pemerintah mengumumkan soal vaksin agar masyarakat memiliki harapan dan tidak terlalu khawatir.
"Pemerintah ingin memberikan harapan melalui vaksin. Namun, justru ditanggapi sebaliknya oleh masyarakat. Mereka jadi terlalu santai menghadapi Covid-19, " lanjut dia.
Prof Akmal menekankan pentingnya menaati protokol kesehatan bagi masyarakat demi keselamatan masing-masing dan orang sekitar.
Pemerintah pun diharapkan lebih fokus pada 3T, karena menurutnya, perkara tracing saja tidak sesederhana yang dibayangkan. (Mita/tha)