BANJIR menjadi masalah krusial di Jakarta, dan menjadi program prioritas Pemprov DKI setiap tahun siapa pun gubernurnya. Begitu pula masyarakat Ibukota, setiap tahun siap siaga menghadapi luapan air yang sewaktu-waktu bisa merendam permukiman, baik akibat hujan deras maupun banjir kiriman dari Bogor.
Tahun ini persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia, adalah pandemi Covid-19. Begitu dahsyatnya virus corona, hingga merenggut nyawa hampir 10.000 warga Indonesia per tanggal 23 September 2020. Pandemi ini juga membuat pola hidup dan kebiasaan masyarakat berubah, ekonomi morat-marit dan krisis kesehatan yang masih harus dihadapi sampai kini.
Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Jakarta dan daerah lainnya juga harus siaga menghadapi banjir. Hujan deras sudah mulai melanda negeri ini. Di sejumlah daerah hujan deras telah menimbulkan bencana banjir. Di Sukabumi, Jabar, Senin (21/9/2020) banjir bandang menerjang permukiman warga. Sedangkan di Jakarta, hujan deras selama sekitar 5 jam ditambah kiriman air dari Bogor, merendam sejumlah wilayah.
Di tengah pandemi saat ini, problema yang dihadapi masyarakat adalah kekhawatiran penularan virus corona semakin menjadi-jadi ketika datangnya musim peng hujan. Karena ketika musim hujan dan cuaca ekstrem, kondisi kesehatan warga juga kerap menurun. Belum lagi bila terjadi banjir, daya tahan tubuh juga kian menurun sehingga ancaman penyakit semakin nyata.
Kondisi krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19, ditambah lagi ancaman banjir seiring mulai datangnya hujan, membuat semua pihak harus waspada. Pemprov DKI melalui seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) telah melakukan langkah-langkah menghadapi puncak musim penghujan dan ancaman banjir.
Langkah-langkah persiapan, seperti pengerukan dan pengurasan situ/waduk, normalisasi dan refungsi saluran, dan perbaikan turap tali-tali air telah dilakukan. Namun, bukan berarti banjir tidak terjadi. Curah hujan yang tinggi dengan durasi waktu cukup lama, berpotensi timbulnya banjir karena saluran pembuangan tak mampu menampung debit air.
Karena itu, antisipasi yang wajib dilakukan pemerintah adalah lebih pada pe nanganan korban banjir, baik tempat pe ngungsian maupun warga yang terdampak. Situasi tahun ini amat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19 terus mengintai. Diharapkan, masalah kesehatan warga menjadi prioritas perhatian pemprov dalam menghadapi musim penghujan ini. Begitupula bagi warga Ibukota, daya tahan tubuh harus terus terjaga dan protokol kesehatan wajib ditegakkan.**