JAKARTA - Kasus penipuan dan pelecehan seksual terhadap LHI (23) saat rapid test di Bandara Soekarno Hatta masih terus didalami penyidik Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Hari ini penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap penanggung jawab rapid tes di terminal 3 bandara, yaitu pihak Kimia Farma dan juga pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan lagi apakah tersangka EFY sebagai Dokter atau petugas kesehatan.
"Penyidik mau memastikan lagi bahwa tersangka ini adalah dokter atau tenaga kesehatan karena ini masih simpang siur. Karena itu kami juga mau memeriksa IDI," kata Yusri, Kamis (24/9/2020).
Baca juga: Polisi Buru Dokter EFY, Tersangka Pemerasan dan Pelecehan di Bandara Soetta
Yusri menjelaskan, pihaknya masih mengejar tersangka EFY yang menghilang sejak kasus tersebut viral pada 18 September kemarin. Petugas tidak menemukan keberadaan EFY di rumahnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengamankan rekaman CCTV dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Dokter EFY terhadap korban LHI (23) saat rapid test di Bandara Soekarno Hatta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, penyidik hingga kini masih mendalami rekaman CCTV yang sudah ditemukan dugaan pelecehan seksual.
"Penyidik masih dalami, ada beberapa pasal, rekaman di CCTV mudah-mudahan masuk unsur," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Kamis (24/9/2020).
Yusri tidak menjelaskan persis isi dalam rekaman CCTV tersebut, namun menurutnya terlihat korban LHI duduk berdekatan dengan EFY. "Korban dan tersangka dengan pakaian yang sama saat itu sedang duduk berdua dalam kondisi dekat. Kami masih mendalami terus keterangan saksi yang ada," tukasnya.