Dukung Pemerintah di Masa PSBB Ketat, Pelaku UMKM Siapkan Layanan Delivery

Kamis 24 Sep 2020, 18:49 WIB
Usaha ayam geprek Jamella yang menyiapkan layanan pesan antar. (Ifand)

Usaha ayam geprek Jamella yang menyiapkan layanan pesan antar. (Ifand)

JAKARTA - Keputusan Pemprov DKI memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, membuat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang makanan harus putar otak. Langkah itu dilakukan agar usaha mereka tetap berjalan dan dapur bisa terus ngebul.

Inilah yang dilakukan para pelaku UMKM yang tergabung dalam ayam geprek Jamella, kini pihaknya menyiapkan layanan pesan (Delivery) antar ke rumah-rumah.

"Karena PSBB itu tak boleh lagi melayani pembeli makan di tempat, dan kehilangan pembeli karena perkantoran tak lagi aktif, makanya kami siapkan layanan pesan antar," kata Pemilik Ayam Geprek Jameela, Ocha Jameela, Kamis (24/9).

Dikatakan Ocha, melalui layanan pesan antar (Delivery) diharapkan bisa terus menggaet pembeli. Langkah itu dilakukan agar pengusaha yang selama ini bekerja sama dengannya bisa terus menjalankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.

"Kami berpikir bagaimana cara agar tetap mempunyai penghasilan ketika PSBB ketat kembali diberlakukan. Gerobak gowes itu adalah solusinya," ujarnya.

Menurutnya, dengan layanan pesan antar (Delivery) bisa menjadi solusi karena langsung menyasar warga di permukiman, pembeli pun bisa bersantap di rumah sesuai protokol kesehatan. Pasalnya bila diminta tidak berjualan karena PSBB, para pelaku UMKM dipastikan 'mati' karena pemasukan mereka per harinya tergantung hasil dagang.

"Dengan begitu tak ada perkumpulan pembeli, juga tidak ada yang namanya kumpul nongkrong, ini untuk mendukung program pemerintah," ujarnya.

Perihal bantuan Rp2,4 juta bagi pelaku UMKM yang diberikan pemerintah, Ocha menuturkan bantuan bakal terdistribusikan ke para mitra Ayam Geprek Jameela.

Warga yang hendak berdagang difasilitasi gerobak Ayam Geprek Jameela lengkap dengan bumbu, bahan makanan dengan sistem bagi hasil Rp20 ribu per hari.

"Karena jika kita tidak mempunyai kreativitas dan inovasi dalam urusan nafkah untuk keluarga maka kita semua akan sangat menyedihkan," tukasnya. (Ifand/tha)

Berita Terkait
News Update